Dengan ikut open trip, kita akan bertemu dengan teman baru yang kemungkinan memiliki minat wisata yang sama. Mana tahu, teman baru yang kita kenal tersebut bisa menjadi sahabat kita dalam melakukan perjalanan wisata berikutnya.
Saat melakukan wisata ke Derawan, kami mendapatkan seorang teman yang seminat dalam melakukan wisata keliling wilayah Timur Indonesia. Jadi saat ke Maluku, mbak Elsa, teman yang kami kenal di Derawan pun ikut serta. Saat ingin ke Rote, tadinya mbak Elsa juga ingin ikut, sayang suaminya kena covid, jadi butuh dia untuk menjaganya.
Begitupun saat ikut open trip ke Raja Ampat, kami mendapatkan tiga teman yang memiliki minat wisata yang sama, dimana setelah Raja Ampat, kami masih melakukan trip bersama ke Sumba, Sabang dan Pahawang. Kami pun berteman sampai sekarang. Saat Covid-19 agak mereda, kami pun berkumpul untuk sekedar menikmati makan siang bersama.
Minusnya, bila bertemu teman yang tidak menyenangkan, perjalanan jadi terasa tidak nyaman.
Ketiga, Praktis
Dengan ikut open trip maka semua itenary sudah diatur. Kita hanya bawa diri saja. Sudah tidak perlu memusingkan akomodasi, transportasi dan destinasi yang akan dituju. Cukup mempersiapkan diri untuk menikmati trip-nya.
Oya, walaupun ikut open trip, kita juga bisa meminta penginapan yang kita “ingini”, tentu saja dengan tambahan biaya. Saat ikut open trip, kami minta menginap di Raja Ampat Dive Resort, punyanya Nadine Chandrawinata. Untuk itu kami harus menambah Rp 500.000,-/orang/malam.
Dengan semakin menjamurnya travel agent untuk open trip maka perlu seksama memilih agen perjalanan tersebut. Selama ikut open trip, beruntung saya belum pernah menemukan kendala yang berarti, kecuali sewaktu ingin ikut open trip ke Labuan Bajo Februari silam.
Rencana perjalanannya adalah tanggal 26 Februari 2022. Tetapi sampai tanggal 25 Februari 2022 tiket pesawat masih belum dikirim.
Akhirnya, perjalanan dipindahkan ke tanggal 27 Februari 2022 dengan alasan tiket mahal untuk tanggal 26 Februari. Padahal sejak awal kami sudah membayar DP.
Karena kecelakaan mobil, saya tidak jadi berangkat. Temanku yang berangkat mengalami kendala karena ternyata hari Nyepi mereka terpaksa tinggal di Bali (akibat penundaan keberangkatan tersebut).
Temanku yang lain juga menginfokan pernah ikut open trip ke Krakatau, tinggalnya di homestay. Dan ternyata 1 kamar buat cewek semua, isinya 20 orang, tidurnya dempet-dempetan😊
Jadi, pilihlah agen perjalanan yang terpercaya untuk melakukan perjalananmu. Pastikan itu dari review pesertanya.