Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Terbanglah Camar (VI - Tamat)

31 Oktober 2022   11:45 Diperbarui: 31 Oktober 2022   11:44 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Terbanglah camar | Foto: Wirestock/Freepik

Fanny menatap punggung tegap yang melangkah meninggalkan kamarnya. Bagaimanapun, ia berutang budi kepada dokter muda itu.

Bagaimanapun, ia telah belajar dari Geld untuk menjadi camar yang tegar. Ketika badai menghempasnya, ketika ia merasa sayapnya patah, dokter muda itu muncul untuk mengobati hingga ia merasa mampu terbang kembali.

Kini, haruskah ia merasa jatuh lagi hanya karena sebuah mimpi yang tak sampai? Fanny menggelengkan kepala. 

Tidak! Aku harus terbang kembali, dan aku percaya, masih banyak orang seperti Geld, seperti dokter muda itu, yang akan hadir dan singgah dalam hidupku ....

Tamat

Siska Dewi untuk Inspirasiana

Cerpen ini telah dimuat di Album Cerpen "Mitra" edisi khusus September 1985

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun