Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kesejahteraan Hewan dan Kesehatan Mental Manusia, Sebuah Refleksi Menyongsong Hari Hak Asasi Hewan

14 Oktober 2022   11:45 Diperbarui: 15 Oktober 2022   07:40 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesejahteraan Hewan dan Kesehatan Mental Manusia, Sebuah Refleksi Menyongsong Hari Hak Asasi Hewan | foto: Freepik

Rabies adalah salah satu contoh penyakit zoonosis, yakni penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia ataupun sebaliknya. Penularan dapat melalui 3 cara, yakni  langsung, tidak langsung dan konsumsi. [7]

Penyakit zoonosis | foto: disnakkeswan.ntbprov.go.id
Penyakit zoonosis | foto: disnakkeswan.ntbprov.go.id
Penyakit zoonosis dapat menimbulkan wabah di berbagai negara, termasuk Indonesia. Wabah yang disebabkan oleh penyakit zoonosis di Indonesia misalnya flu burung, hantavirus, demam berdarah, chikungunya, hingga rabies. [8]

WSPA meyakini bahwa peningkatan kesejahteraan hewan akan menghasilkan hewan-hewan yang sehat. Pada gilirannya, hewan-hewan yang sehat  akan mengurangi risiko penyakit zoonosis bagi manusia.

Hewan dan Kesehatan Mental Manusia

WSPA juga meyakini bahwa sikap dan perilaku terhadap hewan merupakan aspek penting dari perkembangan pribadi, sosial dan moral. Hal ini telah diakui oleh para filsuf setidaknya selama dua ratus tahun, hingga hari ini.

Mahatma Gandhi pernah berkata, “Kebesaran suatu bangsa dan kemajuan moralnya dapat dinilai dari bagaimana cara mereka memperlakukan hewan.”

Salah satu keprihatinan utama sekolah-sekolah di Afrika Selatan adalah kekerasan di antara para siswa. Kurangnya rasa hormat digeneralisasi sebagai penyebab utama.

Sebuah survei yang dilakukan di sebuah sekolah dasar di Cape Town tahun 2007 menemukan bahwa 81% dari orang tua ingin sekolah membantu mereka menangani manajemen perilaku dan disiplin di rumah.

Sementara itu, survei terhadap para siswa berusia antara 7 hingga 11 tahun menemukan pemahaman yang buruk tentang batas antara hukuman dan pelecehan dalam keluarga, termasuk hewan peliharaan keluarga.

Berdasarkan hasil survei, para guru menggunakan pendidikan Kemanusiaan untuk membantu memperkenalkan kembali rasa hormat terhadap manusia dan hewan ke dalam kehidupan anak-anak.

Program interaksi narapidana-hewan | foto: worldanimalprotection.ca
Program interaksi narapidana-hewan | foto: worldanimalprotection.ca

Contoh lain, banyak penjara di AS menjalankan program interaksi narapidana-hewan. Program ini menawarkan kesempatan, tanggung jawab, dan keterampilan kepada para narapidana untuk belajar melatih hewan.

Para narapidana yang terlibat dalam program juga mengambil program kualifikasi perawatan hewan. Program ini bermanfaat bagi anjing, narapidana, dan masyarakat pada umumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun