Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Payung Ilmu

8 September 2022   16:23 Diperbarui: 8 September 2022   20:06 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pixabay.com/photorama

Tak ada rotan akarpun jadi 

Begitulah kata peribahasa lama

Seperti sebuah penyemangat bagi hati yang gulana

Keterbatasan di mana-mana sungguh di depan mata 

Begitulah nyatanya kehidupan

Tak semua semulus harapan

Kadang semua harus berjalan

Dalam guratan-guratan kekecewaan

Meski dalam mengumpulkan pengetahuan

Sempurna, 

itu mau mereka

Sebuah jawaban dari kegamangan

lari menuju pagi

merambati jiwa imaji yang mengembara

Pada licinnya sihir narasi

Muncul rupa-rupa tanya pada biduk angkasa

Tak mampukah kau lihat

muka para bintang di langit 

nelangsa mengandung rindu pustaka nirwana

Semesta mengadu dalam diamnya,

layaknya tirta mendamba kelabunya cakrawala

tetes-tetes embun menyambut diamnya pula,

sorak gempita menerkam kilau insan yang dahaga

Sebentuk sukma yang bergelayut,

menangkap hausnya jiwa akan ceria,

pesona pustaka dan semesta membuatnya jatuh cinta,

untukmu semesta

hanya untukmu,

sebuah harap untuk tersenyumnya kehidupan

Dan di sinilah aku berada saat ini

Merajut asa yang sempat terhenti

Oleh keterbatasan yang harus dijalani

Demi sehatnya ibu pertiwi

Selagi hirup nafas belum terlepas dari raga

Berdayakan tiap kesempatan demi raih cita

Cukup sudah gundah gulana yang memasung jiwa

Bebaskan semua rasa songsong bagaskara

Mewujudkan senyum yang mewarnai dunia

Kala pustaka penuh cinta bak tarian hujan yang diakhiri bianglala

...

Puisi Kolaborasi dari Sahabat Puisi

8 September 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun