Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Kamu Manusia atau Drakula

21 Juni 2022   09:14 Diperbarui: 21 Juni 2022   09:26 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kamu Manusia atau Drakula. Sebuah humor - Photo by Dinu J Nair on Unsplash

"Dios mio, ya est....el fin del mundo!" (ya Tuhan, sekarang...kiamat!)

Begitu pekik kolega saya, orang Spanyol yang badannya sebesar beruang kutub dan punya hobi naik motor besar semacam David Harleyson menengadah ke langit pagi yang mendadak gulita.

Kiamat!

Langit gulita dekat Brussel jam 9:43 pagi 23/08/2012 (dok.pri)
Langit gulita dekat Brussel jam 9:43 pagi 23/08/2012 (dok.pri)

Itu kesan yang kami tangkap saat langit Belgia pagi hari di musim panas bulan Agustus 2012 yang seharusnya cerah ceria mendadak sontak menjadi gulita.

Bersama kolega yang lain kami langsung keluar ke jalan. Saya sempat mengabadikan langit gulita pagi di musim panas tahun 2012 itu dengan HP jadul, yang lalu saya kirim dan dimuat di edisi online harian Belgia Le Soir.

Kegelapan pekat yang terjadi di langit Belgia pagi itu ternyata disebabkan oleh gumpalan awan yang sangat padat yang melintas dari arah laut ke daratan. Lama kegelapan yang ditimbulkan sekitar 3 menitan saat awan tersebut lewat sempat menimbulkan kepanikan warga.

Ya, pada dasarnya manusia memang tidak suka bahkan takut akan kegelapan. Kegelapan diasosiasikan dengan kiamat, kegelapan menimbulkan kepanikan atau rasa gelisah.

Di belahan utara dunia, musim gelap (atau dingin) secara administratif terjadi antara tanggal 21 Desember dan 21 Maret. Sebenarnya yang terjadi adalah lamanya waktu matahari menyinari belahan bumi utara (dan juga selatan, dong) yang berubah.

Di belahan utara tersebut waktu siang hari terpanjang atau malam terpendek akan terjadi sebentar lagi, kira-kira tanggal 21 Juni dan waktu siang hari terpendek atau malam terpanjang terjadi kira-kira tanggal 21 Desember.

Maka itu di lingkaran kutub seperti di utara Finlandia malah terjadi apa yang disebut matahari tengah malam di sekitar 21 Juni. Sebaliknya hari-hari di bulan Desember merupakan hari-hari di mana siang sangat pendek. Lamanya siang akan bertambah secara perlahan sejak 21 Desember dan akan mencapai puncaknya lagi sekitar 21 Juni. Begitu seterusnya sampai kiamat (barangkali).

Leuven, Belgia, 2 Februari 2015 jam 6:45 pagi (dok.pri)
Leuven, Belgia, 2 Februari 2015 jam 6:45 pagi (dok.pri)

drakula3-62af71bc3835000e8c6f83a2.jpg
drakula3-62af71bc3835000e8c6f83a2.jpg

Leuven, Belgia,18 Maret 2015 jam 6:48 pagi (dok.pri)

Tidak heran kalau banyak warga Eropa yang sudah pangsiun dan bercukupan akan melewatkan waktunya antara bulan November sampai Maret untuk kelekaran di Asia, blusukan di Amerika Latin atau melakukan safari di Afrika.

Dari obrol-obrol dengan mereka, menghindari gelap adalah alasan nomor satu. Alasan kedua adalah menghindari dingin, sementara alasan ketiga tetaplah Persatuan Indonesia (halah...).

Tidak heran juga kalau pertengahan Juni seperti hari-hari ini adalah saat yang ditunggu-tunggu oleh mereka yang tinggal di belahan bumi utara.

Inilah saat seperti yang Ibu kita Kartini pernah tuliskan, "Door Duisternis tot Licht" dari gelap ke terang atau habis gelap terbitlah terang: siang hari yang semakin panjang, bunga-bunga liar yang semakin banyak bermekaran.

Warung-warung es krim yang mulai buka, meja-meja mulai di pasang di teras-teras kafe, alat barbeque mulai dilap dan dikeluarkan dan tentu saja.... baju-baju yukensi warna-warni yang mulai dipakai wanita (segala usia) mengganti mantel-mantel warna kelabu....

bunga-bunga maret mulai bermekaran (dok.pri)
bunga-bunga maret mulai bermekaran (dok.pri)

Ya manusia normal memang akan selalu pilih terang ketimbang gelap. Jika terang yang dijanjikan tidak datang maka yang timbul adalah kekecewaan dan kekesalan.

Musim panas 2012, sepuluh tahun yang lalu, tercatat sebagai salah satu musim panas dengan cuaca terburuk di Eropa barat. Saking buruknya, entah dapat ide dari mana beberapa orang-orang Belanda di Amsterdam bahkan sempat turun ke jalan pada tanggal 21 Juli 2012 untuk melakukan protes dan demo pada cuaca yang buruk dan menuntut matahari untuk bersinar!

Orang Belanda Berdemo Minta Matahari harus bersinar! (Sumber: detelegraaf.nl)
Orang Belanda Berdemo Minta Matahari harus bersinar! (Sumber: detelegraaf.nl)

Mau protes cuaca gelap dan buruk kepada siapa? Sama raja atau ratu atau perdana menteri?

Ratu Belanda (saat itu Ratu Beatrix) atau raja Belanda manapun tidak pernah memiliki kesaktian yang dicatat sejarah pernah dimiliki raja-raja Nusantara sepanjang segala abad.

Mau protes sama Tuhan? Ya ini yang repot.

Sebelum protes sama Tuhan ada baiknya kalau kita introspeksi dulu apakah kita ini sudah hidup sebagai manusia yang lebih suka terang atau masih hidup sebagai drakula yang lebih suka gelap-gelapan atau melakukan sesuatu tanpa terlihat.

Seperti sekarang yang sedang saya lakukan ini adalah khas yang dilakukan drakula: di tengah jam kerja diam-diam di pojokan kantor yang gelap malah menulis artikel untuk Kompasiana.

 

Sempat-sempatnya tayang pula, ya kalau jadi artikel "Pilihan", bagaimana kalau jadi "AU"?


Oleh: Jepe-Jepe untuk Inspirasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun