Maka itu di lingkaran kutub seperti di utara Finlandia malah terjadi apa yang disebut matahari tengah malam di sekitar 21 Juni. Sebaliknya hari-hari di bulan Desember merupakan hari-hari di mana siang sangat pendek. Lamanya siang akan bertambah secara perlahan sejak 21 Desember dan akan mencapai puncaknya lagi sekitar 21 Juni. Begitu seterusnya sampai kiamat (barangkali).
Leuven, Belgia,18 Maret 2015 jam 6:48 pagi (dok.pri)
Tidak heran kalau banyak warga Eropa yang sudah pangsiun dan bercukupan akan melewatkan waktunya antara bulan November sampai Maret untuk kelekaran di Asia, blusukan di Amerika Latin atau melakukan safari di Afrika.
Dari obrol-obrol dengan mereka, menghindari gelap adalah alasan nomor satu. Alasan kedua adalah menghindari dingin, sementara alasan ketiga tetaplah Persatuan Indonesia (halah...).
Tidak heran juga kalau pertengahan Juni seperti hari-hari ini adalah saat yang ditunggu-tunggu oleh mereka yang tinggal di belahan bumi utara.
Inilah saat seperti yang Ibu kita Kartini pernah tuliskan, "Door Duisternis tot Licht" dari gelap ke terang atau habis gelap terbitlah terang: siang hari yang semakin panjang, bunga-bunga liar yang semakin banyak bermekaran.
Warung-warung es krim yang mulai buka, meja-meja mulai di pasang di teras-teras kafe, alat barbeque mulai dilap dan dikeluarkan dan tentu saja.... baju-baju yukensi warna-warni yang mulai dipakai wanita (segala usia) mengganti mantel-mantel warna kelabu....
Ya manusia normal memang akan selalu pilih terang ketimbang gelap. Jika terang yang dijanjikan tidak datang maka yang timbul adalah kekecewaan dan kekesalan.