Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kisahku di Penjara, Menjadi Pak RT (Bagian 4)

25 Februari 2022   10:14 Diperbarui: 25 Februari 2022   10:23 774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah Kejari, misalnya, menggunakan warna pink untuk rompi tahanannya. Tapi ini berlaku untuk semua tahanan termasuk tahanan tipikor. Saya yang kebetulan saat tahap penuntutan dilimpahkan ke Kejari, maka setiap dijemput ketika hendak sidang harus menggunakan rompi pink itu. 

Yang lucu jika saat berangkat dari Rutan ke tempat sidang itu bertepatan dengan jam kunjungan, saya sering diledek sebagai teletubies. Diledek seperti itu oleh keluarga pengunjung, saya hanya bisa ketawa. Tidak ada perasaan tersinggung atau marah. 

Dengan jumlah tahanan yang tidak banyak yakni kisaran 20 - 60 orang, kami bisa saling mengenal dengan baik ke hampir semua keluarga tahanan yang biasa berkunjung.

Sampai pada titik ini saya bisa mengatakan bahwa di penjara itu ternyata tidak seseram yang dibayangkan sebelumnya.

Salam. Winardi

Nantikan kelanjutan kisah nyata ini dengan tajuk Menikmati Kebersamaan. Ikuti akun Inspirasiana ini. Salam sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun