Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Melatih 5 Nilai Tanggung Jawab Sejak Usia Dini

20 Februari 2022   07:14 Diperbarui: 20 Februari 2022   07:20 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melatih Tanggung Jawab

Tanggung jawab perlu dilatih dan dibiasakan. Seseorang mahir bertanggung jawab karena ia terlatih dan terbiasa. Dengan kata lain, agar terlatih dan terbiasa maka setiap kita perlu sesering mungkin melatih diri untuk bertanggung jawab. Latihan bertanggung jawab pertama kali dilakukan di dalam rumah. 

Bukan di sekolah, bukan pula di tempat bekerja. Latihan tanggung jawab di rumah tidak bisa dilakukan asal-asalan. Rumah sebagai “universitas kehidupan” harus memberikan rasa aman dan nyaman, bukan beban yang berat bagi anak-anak. 

Contoh sederhana, latihan tanggung jawab bagi anak usia prasekolah. Jika disuruh mencuci baju, tentu saja berat karena tidak sesuai dengan usia mereka. Akan berbeda jika orangtua melatih mereka untuk membereskan mainan. 

Makin besar makin bertambah beban latihan. Orangtua sebaiknya tidak berharap banyak pada hasil, melainkan bertumpu pada proses sebagai sarana untuk belajar.

Tanggung Jawab dimulai dari yang kecil

Melatih tanggung jawab dari hal-hal kecil. Jangan berharap kita dapat bertanggung jawab dalam skala yang besar kalau dalam hal kecil kita tidak dapat bertanggung jawab. 

Di dunia kerja, misalnya, jangan berharap bisa menjadi seorang manajer yang bertanggung jawab manakala menjadi supervisor saja sudah abai. Hal kecil yang menuntut tanggung jawab kita tidaklah sedikit. 

Ambil contoh datang tepat waktu di tempat bekerja. Kelihatannya sepele, padahal kebiasaan “jam karet” adalah cermin buruk bagi kredibilitas dan kompetensi seseorang. Jadi, kita harus segera membuang kebiasaan “jam karet”. Sekarang juga. Bukan besok, lusa, atau nanti.

Lakukan dengan setia

Sekecil apa pun tanggung jawab yang kita emban, lakukanlah dengan setia. Apa pun jenis tanggung jawab itu, lakukanlah sepenuh hati. Bagaimana pun, kelak kita mesti memberikan pertanggungjawaban. Tidak usah jauh-jauh. Rezeki yang diberikan Sang Khalik kepada kita, contohnya, kelak harus kita pertanggungjawabkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun