Pandemi Covid-19 telah melumpuhkan dunia. Sudah banyak orang kehilangan nyawa akibat wabah ini. Syukurlah, baru-baru ini para peneliti telah berhasil membuat pil antivirus molnupiravir yang menurut penelitian secara signifikan mengurangi risiko rawat inap dan kematian pada pasien yang meminumnya di awal sakit COVID-19.
Molnupiravir yang diproduksi Merck  adalah antivirus oral pertama yang efektif melawan virus Covid-19 yang masih menghantui dunia.
Pada 23 Desember 2021, Food and Drug Administration Amerika Serikat telah mengeluarkan otorisasi penggunaan darurat untuk molnupiravir produksi Merck untuk pengobatan penyakit Covid-19 ringan hingga sedang pada orang dewasa dengan risiko tinggi untuk berkembang menjadi COVID-19 yang parah, termasuk rawat inap atau kematian
Molnupiravir hanya tersedia dengan resep dokter dan harus dimulai sesegera mungkin setelah diagnosis COVID-19 dan dalam waktu lima hari sejak timbulnya gejala.
Molnupiravir tidak diizinkan untuk digunakan pada pasien yang lebih muda dari 18 tahun karena molnupiravir dapat mempengaruhi pertumbuhan tulang dan tulang rawan.Â
Molnupiravir tidak diizinkan untuk pencegahan pre-exposure atau post-exposure COVID-19 atau untuk memulai pengobatan pada pasien yang dirawat di rumah sakit karena COVID-19. Manfaat pengobatan dengan molnupiravir belum terlihat pada orang-orang ketika pengobatan dimulai setelah rawat inap karena COVID- 19. Demikian rilis FDA.
Orang yang mengonsumsi obat oral ini dengan dosis empat pil dua kali sehari selama lima hari, dalam waktu lima hari setelah menunjukkan gejala, kemungkinan tidak harus dirawat di rumah sakit dibandingkan mereka yang memakai plasebo.Â
Pasien yang mengonsumsi molnupiravir juga lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal. Ada delapan kematian pada kelompok plasebo dalam waktu satu bulan pengobatan dan tidak ada kematian pada mereka yang menerima obat.
Molnupiravir adalah terobosan baru dalam melawan Covid-19 karena semua obat antivirus yang tersedia saat ini, termasuk remdesivir dan antibodi monoklonal, harus diberikan melalui infus dalam pengaturan medis.Â
Antibodi monoklonal jauh lebih efektif melawan COVID-19 dan mengurangi risiko rawat inap dan kematian hingga 85 persen, tetapi biaya perawatan dengan antibodi monoklonal hampir tiga kali lipat lebih mahal dari pil molnupiravir.
Cara kerja antivirus molnupiravir
Obat antivirus digunakan untuk melawan banyak virus, termasuk untuk herpes dan flu. Obat-obatan ini membuat virus "sakit". Antivirus menghentikan proses replikasi sehingga virus tidak berkembang.
Obat pil antivirus molnupiravir bekerja dengan memasukkan blok bangunan mirip RNA ke dalam genom virus saat virus berlipat ganda. Blok bangunan mirip RNA ini menciptakan banyak mutasi, mengganggu replikasi, dan membunuh virus.
Menjaga virus agar tidak berkembang biak adalah langkah penting karena semakin banyak virus bereplikasi, virus semakin menghancurkan sel demi sel dan membuat orang menjadi semakin sakit.
Efektif melawan varian Delta dan Mu
Penelitian menunjukkan, molnupiravir  efektif melawan varian Covid-19 seperti Delta dan Mu.Â
Pemerintah AS telah setuju untuk membeli 1,7 juta paket pengobatan dengan harga masing-masing paket $700 atau sekitar 10 juta rupiah.
Yang dimaksud paket adalah empat pil dua kali sehari selama lima hari. Dengan demikian, harga satu paket pil molnupiravir yang dikonsumsi selama lima hari adalah sekitar Rp10 juta.
Harga pil antivirus Covid-19 ini kurang dari setengah harga obat antibodi yang dibeli oleh pemerintah AS yang harganya lebih dari $ 2.000 per infus.Â
Harga ini memang masih terbilang mahal. Bisa dipahami, ini adalah obat terobosan baru dengan hak paten yang  belum diproduksi massal. Akan tetapi, kiranya harga nyawa manusia tak bisa diukur dengan harga seberapa pun.
Bukan pengganti vaksin
Penting dipahami, obat ini adalah pil untuk mengobati, bukan berfungsi layaknya vaksin. Artinya, pil molnupiravir ini tidak menggantikan peran vaksin Covid-19.
Beberapa pasien Covid-19 yang meminum pil molnupiravir ini juga ternyata masih perlu dirawat di rumah sakit. Artinya, pil ini tidak seratus persen mampu menyembuhkan semua pasien.Â
Pil molnupiravir ini memiliki efek samping ringan. Umumnya, masalah gastrointestinal.
Mari kita jaga kesehatan diri dan sesama dengan menaati protokol kesehatan. Semoga obat molnupiravir ini dapat segera pula diakses negara-negara lain, termasuk Indonesia.
Artikel ini ditulis berdasarkan sumber tepercaya: 1, 2, 3. Dirangkum penulis yang bukan tenaga medis. Tujuan edukatif. Tidak disponsori pihak mana pun.