“Kamu lebih baik melihat sendiri keadaan ibumu, Nduk. Ibumu sedang dirawat di rumah sakit Jebres. Ibumu selalu menanyakanmu, Nduk. Mungkin dia kangen padamu,” jelas pak Le Danar kemudian.
“Ya Pak Le. Saya akan secepatnya pulang,” jawabku sambil menahan tangis yang hampir pecah.
Setelah menutup telepon, Adinda segera menelepon dosennya. Dia menceritakan keadaan ibunya dan meminta izin untuk beberapa hari ke depan. Alhamdulillah, izin itu diberikan dan Adinda harus memberitahukan dokter pembimbing di rumah sakit. Untunglah dokter Adrian memberikan izin kepada Adinda selama tiga hari.
Besok Adinda akan pulang ke Solo. Tiket kereta api sudah dibelinya tadi. Rasanya sudah tak sabar Adinda menunggu besok. Rasa rindu kepada ibu dan berita sakitnya ibu bercampur aduk dalam benak Adinda.
Adinda segera mengambil wudhu. Dia ingin bersimpuh di hadapan Sang Pemilik Hidup. Dia memohon agar ibunya segera disembuhkan. Adinda tak ingin kehilangan ibu yang sangat disayanginya.
“Ibu, tunggulah kedatanganku…” ucap Adinda lirih. Air mata menetes di ujung matanya.
Cerpen karya Nina Sulistiati Untuk Inspirasiana
Cibadak, 8 Desember 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H