Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ode buat Ibunda

14 Desember 2021   10:14 Diperbarui: 14 Desember 2021   10:18 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibunya selalu memotivasi Adinda dengan doa. Setiap bulan dia mendapat kiriman uang dari ibunya. Adinda tidak tega saat mengetahui ibunya harus bekerja keras untuk mendapat biaya tambahan untuknya.

Selain bekerja sebagai asisten rumah tangga, ibu juga menerima jasa setrika di rumah yang dia kerjakan sepulang dari rumah Pak Gani. Semangat Adinda semakin bertambah dengan harapan dia dapat menyelesaikan kuliah dengan waktu yang cepat.

Hal itu dapat terwujud. Adinda dapat menyelesaikan semua mata kuliah dalam waktu tiga tahun setengah. Kini dia sedang menjalankan praktik sebagai tenaga koas di sebuah rumah sakit.

“Dokter Dinda, ada telepon,” ujar ibu Pratiwi, ibu kost-nya sore tadi. Adinda segera menuju ruang tengah untuk menerima telepon.

“Assalamualaikum, Dinda. Ini Pak Le Danar.” Suara Pak Le Danar terdengar di telepon.

“Waalaikumussalam. Pak Le, apa kabar? “jawab Adinda sambil menduga-duga ada apa kok pak Le Danar meneleponnya.

“Nduk, kamu bisa pulang tidak? Ibumu kangen sama kamu. Sudah setahun lebih kamu tidak pulang, to.”

Pak Le Danar benar. Adinda sudah setahun lebih tidak pulang. Jika dia kangen, paling menelepon ibu dengan menggunakan telepon rumah pak Gani. Hal itu Adinda lakukan agar lebih fokus belajar dan tentu saja menghemat biaya.

“Maaf, Pak Le. Bagaimana kabar ibu? Kok bukan ibu sendiri yang menelepon Dinda.” Dinda menanyakan sambil diliputi rasa cemas.

“Ibumu…ibumu sedang sakit, Nduk. Kalau bisa kamu pulang segera ya.” Ucapan Pak Le Danar sangat mengejutkan hati Adinda.

“Sakit apa. Pak Le? Sudah dibawa ke rumah sakit belum? Apa yang dirasakan ibu?” berondong Adinda dengan nada cemas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun