Di sela waktu yang ada atau ketika tidak berjualan tetap ada waktu bermain dengan teman-teman. Pergi memancing, bermain sepak bola, atau mencari buah karet di hutan.Â
Sebagai anak tertua, ketika orangtua pergi ke sawah saya juga harus menjaga adik-adik. Umur 8 atau 9 tahun sudah bisa memasak nasi dan sayur. Walaupun hanya goreng telur. Namun, semua dilakukan sambil menggendong adik.Â
Mengenang kembali sungguh saya merasa luar biasa bisa melakukan hal ini. Apa yang dilakukan dengan sukacita pasti tiada beban, malahan penuh kegembiraan.Â
Pada masih tiada hiburan seperti saat ini. Televisi masih hitam putih dan yang punya hanya keluarga tertentu. Untuk menonton  acara tertentu harus membayar dahulu.Â
Jadi, saat masa kecil menjelang malam hanya ada lampu pelita dan semua keluarga berkumpul di kamar.Â
Menjelang tidur hiburan yang terbaik yang kami, anak-anak dapatkan adalah dongeng dari Ibu. Walaupun sering diulang-ulang, tetapi tidak membuat bosan.Â
Yang paling teringat melalui dongeng Ibu menitipkan pesan untuk menjadi orang  yang pemberani dalam kebenaran dan orang yang dapat dipercaya. Semuanya masih berkesan sampai saat ini.Â
Masa kecil nan bahagia tanpa beban, walaupun dengan banyak pekerjaan bukan sekadar bermain.Â
@inspirasimasakecil 07 Desember 2021Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H