Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Keberagaman dalam Kebersamaan

18 November 2021   12:23 Diperbarui: 18 November 2021   12:43 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Pixabay.com/putusuardiana


Dari ujung ke ujung bagian negara tercinta

Budaya, bahasa, agama, dan suku bangsa yang beraneka

Tetap menjalin persatuan  yang utama meski banyak beda

Sebagai contoh dalam gerakan literasi Inspirasiana

Menyatukan hati berperan bagi kemajuan bangsa

Kau dan aku maukah berperan serta

Kau dan aku boleh segalanya berbeda 

Ada yang nyata 

Jiwa kita sama 

Dan kita semua memiliki cinta 

Dalam cinta kita satu keluarga 

Kita  dilahirkan dari rahim yang berbeda

Warna kulit kita tidaklah sama

Rambutmu  yang lurus  rambutku keriting berbeda warna pula 

Perbedaan tak mengubah kebersamaan  semangat kita 

Kita ditakdirkan berbeda-beda

Agar saling bersilaturohim dan bertegur sapa

Mewarnai keindahan dunia

Dengan menghargai sesama

Perbedaan tak menjadi halangan

Bahkan menjadi berkat dalam kehidupan

Menjadikan satu hati satu tujuan

Dalam mewujudkan perdamaian 

Kita berbeda, kita satu dalam rasa

Meskipun raga tak bersua

Jiwa terbangun dalam satu cita

Cinta bersama untuk Indonesia

Masihkah perlu apa warna kulitmu

Masihkah perlu siapa moyangmu

Karena ketika kulitku terkoyak, warnanya merah

Ketika tubuhku terpotong, putih terlihat

Kau tahu kita adalah satu dalam cinta meski banyak beda

Karena kita adalah Indonesia

Dari timur sampai barat

rakyat jelata hingga keturunan ningrat

yang tersirat

yang tersurat

kedudukan sama di akhirat

keberagaman membuat kita saling erat

perbedaan tidak akan bikin kita melarat

saling mempertentangkan pertanda darurat

bahwa intoleransi sudah menjerat

tunjukkan kepada hadirat

intoleransi adalah mudharat

suatu perbuatan dosa berat

karena itu akan membuat negara kita sekarat

jangan biarkan para keparat 

menguasai hasrat

kita jerembabkan saja dia di darat

dan biarkan tubuhnya terkapar mengerat

Penulis: ABy, Katedra, Oppie, Mas Sam, Tati, Teo, Acek Rudy, Tety

Untuk Inspirasiana, 18 November 2021 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun