Teringat pada masa-masa penat
Saat segala beban seolah menghimpit karena berat
Ingin sejenak saja melepas lelah nan menyiksa
Pada sebuah kabana sejuk di selepas pandangan mata
Riak air yang memecah rasa, Â menghapus lelah yang membelenggu jiwa, Â terhempas lepas, Â menghadirkan asa baru yang sempat lenyap
Rembang senja perlahan merayap menyapa buana
Segala harapan bersedekap dalam lelah yang berpanjangan
Tersisip doa untuk sebuah pinta, semoga semua lelah menjadi ibadah yang berkah
Memandang laut tak bertepi
Menghadirkan sunyi dalam hati
Mengikuti gerak gelombang di samudera
Meneguhkan jiwa berpijak kuat di kabana
Ketika aku memandang kesejukan di luar sana
Apakah menjadi penyejuk jiwa
Ataukah jiwaku akan menyejukkan dunia?
Sesibuk semut mencari nafkah, namun tetap melangkah
Meski kadang tak tahu arah, tersesat, lelah
Pada siapa kucumbui resah? Haruskah berkeluh kesah?
Tuhan, aku pasrah
Kabana biru, langit biru, laut biru.
di sini, aku merasakan nafas angin yang memburu
kuhirup, ah menyejukkan paru-paru
kau, kau, kau takperlu cemburu
bersegeralah ke mari, di sini begitu asyik dan seru!
ada hal-hal baru
ada hal-hal haru
ada hal-hal baik yang bisa kita tiru
di sini, pada alam kita bisa berguru
Penulis: ABy, Nina, Meti, Mas Sam, Katedra, Guido, Tety
Untuk Inspirasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H