Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengenal "Self-Conscious", Ketika Penilaian dari Orang Lain Menjadi Bahan Pikiran

28 Oktober 2021   10:22 Diperbarui: 28 Oktober 2021   10:34 1129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi self-conscious | Sumber: medicinenet.com

Bisa saja, kecemasan serta kepanikan di dalam diri akan datang dan menghantui, hanya karena memikirkan penilaian orang lain yang seharusnya tidak perlu dikhawatirkan.

 Pada dasarnya, semua insan di muka bumi ini memang bebas sekali memberikan penilaian. Itulah sebabnya, kamu sendiri harus bisa membentengi diri ketika mendapatkan penilaian yang disampaikan oleh orang lain, seperti: 

Ilustrasi self-conscious | Sumber: medicinenet.com
Ilustrasi self-conscious | Sumber: medicinenet.com

1. Jangan ditelan mentah-mentah semua perkataan orang lain

Dengan kamu menelan mentah-mentah setiap penilaian yang disampaikan oleh orang lain, sama saja kamu tidak menyaring penilaian tersebut, apakah memang sesuai dengan fakta atau malah sebaliknya.

Penilaian yang diutarakan oleh orang lain memiliki dua kemungkinan, ada penilaian yang murni berdasarkan kacamata yang bersangkutan, dalam artian penilaian apa adanya demi sebuah kebaikan.

Dan ada pula penilaian tidak murni yang berlandaskan pada perkataan yang diutarakan oleh bersangkutan dengan sesuka hatinya. Dimana penilaian yang disampaikannya tidak sesuai dengan fakta yang ada.

Itulah sebabnya, kamu harus bisa mengambil tindakan untuk membentengi dirimu terhadap penilaian yang disampaikan oleh orang lain. Dengan menyaring terlebih dahulu semua perkataannya.

2. Ambil pelajaran dari setiap penilaian yang ada

Poin kedua ini bisa dikatakan saling berkesinambungan dengan poin pertama. Ketika kamu berhasil menahan diri untuk tidak menelan mentah-mentah semua penilaian orang lain, di saat itulah, kamu sendiri bisa menyaring penilaian tersebut.

Ambil semua penilaian terbaik dan buang semua penilaian yang sekiranya hanya akan menguras pikiranmu. Seperti halnya yang telah dijelaskan di atas, kamu sendiri bisa menyaring terlebih dahulu setiap perkataan orang lain.

Terkadang, penilaian yang disampaikan oleh orang lain hanya sekedar "asal bunyi" saja, tanpa pernah berpikir lebih lanjut terhadap penilaian tersebut. Apakah memang baik disampaikan atau malah sebaliknya.

Dengan demikian, kamu sendiri tidak harus mengambil semua penilaian yang disampaikan oleh orang lain. Pintar-pintarlah dirimu dalam mengolahnya.

3. Carilah ruang untuk mengungkapkan apa yang dirasakan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun