Ini menjadi tantangan bagi saya untuk menghadirkan bahan ajar yang berkualitas, menarik dan tak membosankan.
Di pembelajaran ini, saya memberikan penjelasan materi sebagai dasarnya melalui kelas maya di Google Classroom.Â
Kelas maya ini kebetulan memang sudah ada sejak penerapan belajar dari rumah dan masih saya gunakan meskipun sudah tatap muka di sekolah.Â
Siswa bisa menyimak materi tersebut di mana saja mereka suka, seperti di kamar, taman, tepi sungai melalui HP. Kapan pun mereka mau, sepulang sekolah sore, malam atau subuh.Â
Dan mereka dapat mengulang materinya terus sesuai kebutuhan tanpa membuat tenggorokan saya kering.
Namun ada kelemahan dari metode ini, siswa berpotensi abai dan lalai jika tidak diingatkan.Â
Melalui WAG kelaslah, saya selalu mengingatkan pada siswa bahwa ada hak dan kewajiban mereka atas materi yang saya bagikan di Google Classroom.Â
Harapannya agar mereka memiliki kesadaran akan pentingnya ilmu dan rasa tanggung jawab untuk menyimaknya. Meskipun tidak semua siswa terbuka pintu hatinya. Tepuk jidat empat kali.
Untuk meminimalisir dampak dari metode asinkron ini, maka saya kombinasikan dengan pembelajaran sinkron. Oleh karena itulah pembelajaran ini diberi nama pembelajaran campuran.
2. Pembelajaran Sinkron