Untuk mendapatkan sebuah sudut pengambilan gambar objek yang bagus, acapkali anak-anak ini menantang bahaya. Kaki-kaki mereka seakan memiliki cakram ketika harus berdiri di atas pagar pembatas, padahal tiupan angin pantai laut selatan sangat kencang.
 Tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi pada anak-anak ini ketika mereka terjatuh, karena sekitarnya penuh dengan batu karang. Ketika kami meminta mereka untuk tidak naik di atas pagar, dengan tegas mereka menjawab semuanya akan aman.
Foto panorama jadi andalanÂ
"Kakak, mau foto panorama kah?" Rina menawarkan
"Apa itu panorama?"
"Kakak berdiri di situ saja, jangan bergerak, kakak. Nanti Saya akan dapat gambar danau, kakak dan lautan" Rina menjelaskan.
Saya mengangguk saja. Pasrah. Penasaran, karena Toni juga menawarkan hal yang sama pada teman Saya. Jadilah Saya diam di sana, menunggu instruksi selanjutnya.Â
Rina dengan gesit segera mengambil panorama yang dimaksud....dan ketika telah selesai...voila!! Lucu juga hasilnya. Memang benar, ada tiga spot yang tertangkap kamera. Lautan, jembatan dan danau! Ah, ternyata kami yang ketinggalan teknologi ini.
Mereka belajar sendiri
Kelihaian Rina, Toni dan teman-temannya mengambil gambar yang bagus patut diacungi jempol. Mereka paham benar, sudut mana yang dapat menghasilkan gambar yang bagus. Dengan sedikit pengarahan, supaya hasil jepretan objeknya lebih bagus, gambar yang yang dihasilkan pun jadi lebih fokus.Â
"Kami belajar sendiri, kakak" begitu jawaban Rina ketika Saya menanyakan hal ini.