Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerita untuk Anak: "Putri Tangguk", Cerita Rakyat Kerinci

5 Juli 2021   11:00 Diperbarui: 5 Juli 2021   11:16 5305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Putri Tangguk", Cerita Rakyat Kerinci, Jambi

Pada suatu hari, seorang anak Putri Tangguk merengek ingin makan. Putri Tangguk melihat tempat nasi di dapur sudah kosong, dan persediaan beras juga sudah habis. Putri Tangguk heran karena lumbung padinya juga sudah kosong.

Pada malam harinya, Putri Tangguk bermimpi didatangi orang tua yang mengatakan bahwa Putri Tangguk sudah menyia-nyiakan padi dengan membuangnya di jalanan. Mereka sekeluarga akan hidup sengsara karena telah menyia-nyiakan padi itu.

Putri Tangguk sangat menyesal, padi di sawah miliknya kini tidak mau tumbuh lagi. Namun, penyesalan yang datang kemudian itu, kini tiada artinya lagi.

Wasana Kata

Dari cerita rakyat ini kita bisa mengambil pelajaran bahwa: Pertama, kita tidak boleh sombong, melainkan tetap rendah hati, walaupun kita hidup berkecukupan. Kedua, kita harus tetap bersyukur dan menghargai apa yang kita miliki. Kita jangan menyia-nyiakan apa yang kita miliki. Ketiga, kita harus berbagi walaupun sedikit. Hidup berbagi memberi manfaat untuk orang lain.

Demikian cerita rakyat dari Kerinci, Jambi ini. Semoga bermanfaat.

Ditulis oleh Fatmi Sunarya untuk Inspirasiana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun