Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menulis: Melatih Diri Berpikir Kritis

30 Juni 2021   11:17 Diperbarui: 30 Juni 2021   13:38 665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Figure 1: Menulis dapat melatih berpikir krtitis - ilustrasi oleh bola.com

Masuk akal atau tidaknya sebuah berita dapat dinalar oleh seseorang yang mau untuk berpikir kritis. Menurut Rhenald, penalaran dapat diperiksa melalui konsistensi dari pernyataan-pernyataan yang berkembang. 

Dalam hal menulis, penulis perlu memerika kembali apakah tulisan yang ia hasilkan dapat diterima oleh akal sehat. Konsistensi isi dari pernyataan-pernyataan tidak boleh sampai saling berlawanan.

Penulis tidak mungkin menuliskan sesuatu yang tidak masuk akal, terkecuali dalam hal menulis fiksi. Seorang fiksianer perlu memiliki imajinasi yang kuat agar karyanya layak dan bisa diterima oleh pembaca.

Keenam, Kejujuran dan Keadilan

Pada dasarnya, manusia adalah makhluk yang subjektif. Bagaimanapun, ia memandang sesuatu dari sudut pandang pribadinya yang dibentuk karena kepribadiannya dan pengalamannya. Namun, manusia yang kritis mampu mengimbanginya secara adil, bahwa menjadi kritis harus bisa menghargai pendapat orang lain, terbuka terhadap kritik dan saran, tidak agresif, jujur, dan lain-lain. 

Begitu pula dalam hal menulis, penulis belajar untuk selalu terbuka terhadap hal-hal baru, mau menerima segala masukan untuk memperbaiki tulisannya, menghargai karya tulis orang lain, menghindari plagiarisme, dan masih banyak lagi. 

Nah, dari keenam cara berpikir kritis di atas, kegiatan menulis dapat mendukung untuk menumbuhkan itu semua, kan? Yuk, belajar menulis sekaligus mengasah cara berpikir kritis kita!

Ditulis oleh Firda Fatimah untuk Inspirasiana

Bacaan : 

Kasali, Rhenald. 2019. Self Driving Menjadi Driver atau Passenger?. Jakarta Selatan: Mizan Anggota IKAPI.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun