Hamparan lembayung di langit-langit senja
Tertatih, menembus dinding-dinding waktu
Ada aroma duka,
Segalanya mulai memudar
*
Anak kecil hanya mampu mengeja cerita
Tentang bumi yang serupa rongsokan
Dari hati ke hatiÂ
Bumi yang lelah lagi tandus
Bila abai telah singgahi bumi merana
Sulit sekali memintanya untuk peduli
*
Bumi ini menangis di sela-sela rindu
Rembulan perak, kalah pada gemerlap lampu-lampu listrik berbahan bakar fosil
Mereka sadar menari di atas bumi sekarat
Tapi, hanya segelintir yang berani berhenti
*
Bumi bertuah sebentar lagi akan terkapar
Lalu apa yang bisa kita perbuat?
"Restorasi ekosistem, restorasi ekosistem"
Sayup-sayup angin berbisik
Adakah kaudengar itu....?
*
Bila setiap hati tak hanya berniat saja
Namun bersegera mencintai bumi dalam karya nyata
Merestorasi ekosistem terdekat
Dengan sepenuh gairah dan semangat
*
Jangan biarkan anak cucu kita meratapi nestapanya bumi
Karena kesalahan dan kekhilafan insan dewasa di masa kini
Mari bersatu memulai dari diri
Membangun ekosistem nan asri kembali dalam lestari
*
Ini hari yang tepat bagi kita
Peringatan bersama bagi bangsa-bangsa
Mari tunjukkan cinta kita pada bumi bagian dari alam semesta
*
Bumi yang makin tandus dan kering mari tanami pepohonan
Kelola sampah yang makin bertambah
Gunakan listrik dengan bijaksana di rumah
Mari terlibat dalam restorasi lingkungan
Selamat Hari Lingkungan Hidup Sedunia
...
Oleh Meti dan Ari untuk Inspirasiana, 5 Juni 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H