Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mencintai Bumi Sepenuh Hati

5 Juni 2021   16:51 Diperbarui: 5 Juni 2021   17:06 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

*

Bumi ini menangis di sela-sela rindu

Rembulan perak, kalah pada gemerlap lampu-lampu listrik berbahan bakar fosil

Mereka sadar menari di atas bumi sekarat

Tapi, hanya segelintir yang berani berhenti

*

Bumi bertuah sebentar lagi akan terkapar

Lalu apa yang bisa kita perbuat?

"Restorasi ekosistem, restorasi ekosistem"

Sayup-sayup angin berbisik

Adakah kaudengar itu....?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun