Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kisahku bersama Rumah Asa Anak Berkebutuhan Khusus serta Wanita Termarjinalkan

19 Mei 2021   16:47 Diperbarui: 19 Mei 2021   17:13 734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisahku dan Rumah Asa Anak Berkebutuhan Khusus dan Wanita Termarjinalkan / dokpri

Saya ingat betul pertemuan dengan dr. Ery Achmad dan dr. Lucy Anita kala itu, dan seorang perawat yang cantik serta gesit, bernama Ibu Seno Partoatmodjo. Namun sayang, nampaknya HOPE belum bisa didirikan secara resmi. Tentu maksud Tuhan lebih indah dan baik.

Pertemuan-pertemuan dan usaha untuk membantu anak-anak berkebutuhan khusus tidak pernah berhenti, bahkan semakin kuat gemanya. Akhirnya di tahun 2020, saat masa-masa 'istirahat', Tuhan mengingatkan dan memberikan jalan kembali.

Bertemu dengan anak-anak berkebutuhan khusus dan perempuan-perempuan yang termarjinalkan membawa kesadaran penuh untuk mendukung mereka berkembang dan maju.

Pendampingan personal HOPE - dokpri Ibu Nita Kris
Pendampingan personal HOPE - dokpri Ibu Nita Kris
Hope merupakan layanan yang berkecimpung dalam dunia psikologi-edukatif, literasi, pemberdayaan perempuan, juga peningkatan ekonomi. Pekerjaan rumah yang sangat besar dan membutuhkan dukungan banyak pihak.

Puji Tuhan pemerintah juga mendukung melalui orang-orang baik yang ada di lingkungan saya. Niat baik ini didukung oleh semesta. Kini ada 

Data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (sekarang jadi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi/Kemendikbudristek) di tahun 2020, ada 993.000 anak-anak penyandang disabilitas yang merupakan tugas kita juga untuk memberi edukasi, pendampingan, kemandirian, dan pemberdayaan.

Kemendikbudristek  menargetkan pertumbuhan partisipasi anak-anak penyandang disabilitas di tahun 2024 sebanyak 49%. Hal ini membutuhkan sinergi dari warga masyarakat, pihak swasta juga, sehingga dengan sinergi yang terjadi target tersebut dapat dicapai.

Kita tahu juga selain anak-anak, perempuan juga memankan peran dan fungsi yang sangat penting dalam kehidupan. Pernah mendengar semboyan happy mom happy family?

Pendampingan oleh HOPE - dokpri Ibu Nita
Pendampingan oleh HOPE - dokpri Ibu Nita
Sependek pengalaman saya dalam kehidupan, perempuan-perempuan di sekitar lingkungan saya masih perlu didukung sehingga lebih berdaya. Dari Data Profil Perempuan Indonesia tahun 2019, perekonomian memang masih didominasi oleh laki-laki. 

Angkatan kerja perempuan jauh lebih rendah yaitu 51,8% dibandingkan angkatan kerja laki-laki 82,69%. Demikian juga dengan upah. Upah pekerja perempuan, yaitu 2,39 juta rupiah lebih rendah dibandingkan dengan laki-laki, yaitu 3,06 juta rupiah.

Anak dampingan HOPE tekun belajar - dokpri Ibu Nita Kris
Anak dampingan HOPE tekun belajar - dokpri Ibu Nita Kris
Selanjutnya, pandemi menorehkan beberapa kisah kelam terkait perceraian. Dilansir dalam Kompas TV, dicatat kasus perceraian mencapai 3.513 kasus, karena faktor ekonomi dari total keseluruhan kasus perceraian di periode Maret 2020 -- Februari 2021, yaitu 5.709 kasus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun