Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Ini 5 Cara Membuat Lead atau Bagian Awal Tulisan yang Menarik

17 Mei 2021   10:14 Diperbarui: 17 Mei 2021   15:47 2613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Memulai dengan baik adalah separuh keberhasilan"

Pernahkah Anda tertarik membaca sebuah cerpen hanya setelah membaca kalimat awalnya? Sebaliknya, pernahkah Anda segera mengalihkan pandangan ketika membaca sebuah berita yang bagian awalnya membosankan?

Tak dapat disangkal, bagian awal tulisan atau lead adalah kunci dalam sebuah tulisan fiksi maupun bukan. Lead yang menarik akan mengundang pembaca untuk melirik tulisan kita. 

Pertanyaannya: bagaimana caranya menulis lead artikel (berita dan nonberita) yang efektif? Inilah lima (5) cara membuat bagian awal tulisan atau lead yang menarik. 

Pertama, awali dengan kutipan (quotes)

Mengawali dengan kutipan yang relevan dengan tulisan akan membuat karya kita mengundang perhatian pembaca. Kutipan bisa berupa: kata mutiara, pemikiran tokoh tertentu, kalimat dalam karya sastra ternama, ayat kitab-kitab suci, atau pemikiran kita sendiri. 

Kutipan bisa kita cari juga di internet. Cukup ketik, misalnya: quotes about education atau kutipan peribahasa tentang ketekunan, perjodohan, dsb. 

Kita juga bisa mencatat kutipan menarik yang kita temukan di buku atau dokumen khusus di gawai kita. Suatu saat ketika kita memerlukan, kita tinggal membuka dan mencari kutipan atau quotes yang sesuai. 

Kedua, awali dengan pertanyaan

Judul dan lead artikel yang berupa pertanyaan akan menarik perhatian pembaca. Alih-alih "cara meluluhkan hati mertua", gunakan pertanyaan "Sudah tahu cara meluluhkan hati mertua?".

Ada aneka kata tanya yang bisa kita gunakan: mengapa, kapan, apa, siapa, di mana, bagaimana (caranya), tahukah, sudahkah, pernahkah, dsb.

Ketiga, awali dengan ringkasan inti tulisan

Sebuah lead bisa juga berupa ringkasan inti tulisan. Pembaca kita beri tahu isi pokok tulisan kita pada awal. Hanya saja, lead jenis ini bisa membuat rasa penasaran pembaca menjadi berkurang.

Oleh karena itu, jangan terlalu rinci menuliskan lead jenis ini. Sembunyikan beberapa unsur atau bagian tulisan dari pembaca. Biarkan pembaca penasaran sehingga mau membaca seluruh tulisan kita. 

Ilustrasi 5 cara membuat lead menarik - piqsels.com
Ilustrasi 5 cara membuat lead menarik - piqsels.com
Keempat, awali dengan data dan pernyataan yang mengejutkan

Kita juga bisa mengawali tulisan kita dengan data dan pernyataan yang mengejutkan. Perhatikan, ini bukan umpan klik (click bait) yang murni menipu pembaca!

Data pun bisa disajikan di awal untuk menarik perhatian pembaca. Misalnya, "Dalam 20 tahun lagi kawasan pantai Jakarta akan tenggelam" atau "Ternyata nilai ekonomi seluruh klub Liga Indonesia hanya sepersepuluh aset klub ini."

Pernyataan yang mengejutkan juga bisa kita tempatkan sebagai awal tulisan atau lead. Umpama, "Setelah 25 tahun, saya belum tahu lima rahasia Kota Surabaya". 

Kelima, awali dengan kata kunci pencarian yang banyak dicari orang

Khususnya untuk tulisan di media daring atau online, sebuah tulisan perlu juga diawali dengan kata dan kalimat kunci pencarian yang banyak dicari orang. 

Misal, kita ingin menulis tentang kiat mencegah diabetes sejak dini. Bila kita mencari di peramban Google, misalnya, akan ada aneka kata dan kalimat kunci pencarian:

- mencegah diabetes usia muda

- mencegah diabetes melitus

- mencegah diabetes pada anak, dsb.

Nah, gunakan kata dan kalimat kunci pencarian ini pada judul, bagian awal artikel (lead), dan bagian inti serta label artikel daring kita. 

Yang perlu dihindari ketika membuat lead artikel

Selain lima cara membuat lead artikel dan tulisan yang menarik, kita perlu tahu juga apa saja yang perlu dihindari ketika membuat lead artikel.

1. Berpanjang lebar atau bertele-tele

Tidak perlu memperkenalkan diri dan berbasa-basi secara bertele-tele. Langsung saja arahkan pembaca dengan lead yang efektif dan terkait topik tulisan. Lain halnya jika memang tulisan itu suatu kisah nyata yang memerlukan perkenalan diri si penulis.

2. Meminta maaf di awal

Kiranya kita tidak perlu meminta maaf dan meminta pengertian dari pembaca di awal. Biasanya hal ini dilakukan sejumlah penulis pemula dengan menyatakan, "Tulisan saya ini saya tulis dengan ragu-ragu karena saya banyak kekurangan, bla-bla-bla..."

Permintaan maaf itu bisa kita taruh di akhir tulisan secara elegan. Misalnya: "Demikian pemahaman dan pengalaman saya mengenai topik ini. Mohon tanggapan dan masukan dari pembaca."

Pembaca pasti maklum bahwa tulisan kita jauh dari kesempurnaan. Tanpa kita tulis pun di awal tulisan, pembaca sudah mengerti. 

3. Menyampaikan inti artikel terlalu rinci di awal

Jika inti artikel sudah terlalu rinci kita sampaikan di awal, pembaca akan malas membaca tulisan kita. Karena itu, sekali lagi, simpan sebagian (besar) inti artikel untuk ditampilkan pada bagian tengah dan akhir tulisan.

Salam edukasi dari Inspirasiana. Silakan berbagi kesan dan pengalaman Anda di kolom komentar. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun