Jepang adalah teladan dalam menghadapi bencana alam, terutama gempa dan tsunami. Meskipun kerap diguncang gempa besar, korban jiwa dan kerusakan infrastruktur dapat ditekan berkat mitigasi bencana yang baik.
Masyarakat Jepang juga terbiasa menyiapkan diri untuk menghadapi bencana. Jalur evakuasi sudah dibuat dengan baik. Kesadaran untuk memiliki perlengkapan antisipasi bencana juga sudah tertanam dengan baik di benak warga Jepang.
Salah satunya, warga Jepang dididik untuk menyiapkan peluit dan senter di dekat tempat tidur. Dua perlengkapan sederhana ini akan sangat berguna ketika bencana terjadi. Jika tertimbun reruntuhan, korban dapat meniup peluit agar mudah ditemukan tim pencari.
Selain penting membangun konstruksi bangunan tahan gempa, warga Indonesia harus pula memiliki kesiapsiagaan menghadapi bencana. Bukan hanya gempa, namun juga siklon, banjir bandang, dan aneka rupa bencana alam lainnya.
Salah satu upaya yang sebenarnya sangat penting dan relatif mudah kita lakukan adalah dengan memiliki tas siaga bencana. Tas siaga bencana ini berisi perlengkapan yang akan sangat menolong ketika bencana sungguh terjadi. Sudahkah kita memiliki tas siaga bencana?
Menurut laman ready.gov, berikut ini adalah perlengkapan siaga bencana yang perlu kita siapkan dalam tas siaga bencana:
1. Air minum dan air bersih: ada baiknya kita menampung air (tidak hanya andalkan keran).
2. Makanan (setidaknya persediaan tiga hari makanan yang tidak mudah rusak).
3. Radio bertenaga baterai atau engkol tangan.
4. Senter dan baterai ekstra