Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Asa, Karsa, dan Hijau Sawah

17 Maret 2021   11:02 Diperbarui: 17 Maret 2021   11:01 685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Pak Martin, apakah kami akan berhasil?" tanya Karsa.

Pak Martin, menjawab, "berhasil atau tidak, tergantung usaha Mas Karsa dan warga desa."

Setelah berpikir ulang, akhirnya Karsa tiba pada sebuah kesimpulan. Bahwa berjuang untuk kehidupan yang lebih baik tidak bisa dilakukan seorang diri. Sawah dan ladang tak boleh hilang dari desa ini. Tentu dengan hasil panen yang lebih baik akan membuat pemilik lahan berpikir dua kali untuk menjual atau mengubah fungsi lahan. Dengan teknologi , semoga generasi muda mau melirik usaha pertanian.

Tawaran dari Pak Lurah dan Pak Martin sebagai penyuluh pertanian, untuk ikut berpartisipasi adalah solusi terbaik saat ini. Bersama-sama memulai sistem pertanian modern dan mengedukasi warga agar tidak mudah menjual lahan sawah. Lebih mudah mendapat bantuan dan penyuluhan dari pemerintah. Tidak berjalan sendiri-sendiri dan hilang perlahan-lahan.

Haji Sobri, ternyata membuat kawasan pergudangan untuk mendukung itu semua. Membabat habis tengkulak nakal, dengan memotong jalur distribusi hasil panen.

Karsa sudah bisa tersenyum, harapan dan doa akan diwujudkan dalam usaha bersama. Ia pun kembali fokus mendengarkan kata sambutan dari Pak Lurah.

"Maka dengan mengucapkan bismillah, kami buka pembentukan Koperasi Tani Desa Alas Kahuripan," tutup Pak Lurah.

**
Cerita ini hanya fiktif belaka, kesamaan nama, tokoh dan tempat hanyalah kebetulan semata.

Dian Albatami untuk Inspirasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun