Melihat sisi baik pandemi Covid-19 dari segi ekonomi, apakah bisa? Memang tidak mudah mengatakan dengan tegas, bahwa pandemi ini dapat memberikan sisi baik kepada kita, tetapi optimisme dan solidaritas bisa mewujudkan hal itu. Untuk kalimat ini, saya sangat yakin.
Dinas Koperasi dan UMKM Kota Salatiga memberikan beberapa program kreatif terkait UMKM. Hal ini diupayakan untuk memberikan stimulus ekonomi pada geliat UMKM di Kota Salatiga.
Ada beberapa kisah unik di balik pembuatan IUMK tersebut. Saat itu nampaknya ada keresahan yang muncul di lini Kelurahan. Banyak gelombang masyarakat yang berduyun-duyun datang untuk minta surat IUMK itu, karena konon kabarnya bantuan akan tiba bila memiliki surat sakti tersebut.
Pada saat saya datang, saya dicurigai akan meminta dana bantuan sebesar 2.4 juta dari pemerintah dan seolah 'melihat' saya hanya membuat usaha 'dadakan' demi memburu 'sesuatu'.
Program dari Presiden Joko Widodo mengenai IUMK menjadi angin segar bagi semua pengusaha mikro di Indonesia. Rentetan usaha demi usaha kami upayakan untuk membuat lapangan pekerjaan sejak tahun 2012. Dari mulai usaha distributor Yoghurt, lalu Kefir Gedono, hingga makanan khas Salatiga, obat herbal, dan masih banyak produk lainnya.
Kabar mengenai kemudahan pembuatan IUMK itu saya rasakan betul. Maaf, saya bukan buzzer atau relawan Presiden Joko Widodo lho, tetapi saya ingin  memberikan testimoni nyata yang saya alami secara pribadi.
Semua pihak dari lini terkecil sampai tingkat kecamatan dan dinas memberikan pelayanan sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, yaitu MEMBANTU MASYARAKAT. Saya memang tidak menerima bantuan apapun dari pemerintah (karena itu bukan tujuan utama saya), sebab masih banyak warga yang jauh lebih membutuhkan.
Jujur saja, saya justru sangat bersyukur diberi kesempatan untuk bergabung dengan komunitas pelaku usaha di Kota Salatiga. Undangan pelatihan dan sosialisasi pengembangan UMKM terus digencarkan pemerintah kita. Hal ini bisa memberi wawasan baik bagi masyarakat, khususnya teknis pengembangan UMKM di Salatiga.
Kami saling memberi info dan membeli produk-produk kami sendiri. Ada gerakan saling membeli dan menjualkan barang dari produk-produk pelaku UMKM.
Sebagai contoh nyata, saya bergerak di bidang kerajinan aksesoris rambut dan fashion hijab, suatu saat saya melihat postingan seorang Ibu yang memiliki usaha jahit, saya memesan Scruncie dari beliau untuk saya permak dengan menambahkan beberapa komponen sehingga memiliki daya jual yang lebih tinggi. Hal-hal semacam ini kerap dilakukan oleh rekan-rekan yang lain.
Ada juga yang memasarkan produk sesama pelaku UMKM, ada yang mengajak pelaku UMKM bergabung untuk menjualkan beras jualannya. Ada yang menawarkan rumah makan miliknya untuk dipakai sebagai tempat pertemuan bisnis dengan harga pertemanan, dan masih banyak aksi kreatif lain yang dilatar belakangi solidaritas dan optimisme warga. Sangat terasa sekali geliat ekonomi warga yang kembali bergairah.
Sekali lagi, tidak bermaksud untuk menggurui, tetapi hanya berbagi sebuah pengalaman yang mungkin bisa menjadi harapan baik bagi rekan-rekan yang  berupaya untuk mengembangkan usahanya.Â
Jika bukan kita, siapa lagi yang akan mendukung pemerintah. Kita semua berada dalam 'rahim ibu' yang sama. Sudahi pertikaian. Terus yakin, bahwa kita semua pasti bisa melewati masa-masa sulit ini dengan bersatu.Â
Memberikan dukungan lebih baik daripada mencela dan berburuk sangka. Sukses ekonomi warga, sukses ekonomi bangsa.
Semoga bermanfaat.
Ditulis untuk Inspirasiana Oleh Nita Kris Noer
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H