Ini sudah biasa terjadi beberapa tahun belakangan untuk mengakomodir permintaan anak muda. Pesta joget akan berlangsung hingga masuk waktu Ba'dah Subuh. Pada pesta joget ini, para orang tua biasanya sudah kembali ke rumah.
*
Tari togal atau baronggeng fiyol adalah salah satu tarian asli suku Makian atau Makeang. Suku terbesar di Maluku Utara. Wilayah administrasi masuk ke Kabupaten Halmahera Selatan dan merupakan wilayah Kesultanan Bacan. Suku Makeang sendiri terdiri dari suku Makeang Dalam dan Suku Makeang Luar.
Secara bahasa, keduanya berbeda bak langit dan bumi. Jika bisa dianalogikan, maka sama seperti bahasa Thailand dan Bahasa Indonesia, sangat berbeda.
Suku Makeang adalah wilayah kekuasaan Kesultanan Bacan. Di Pulau Makeang sendiri bukti keberadaan kekuasaan kesulatanan terletak di Desa Tahane (Makeang dalam) dan Desa Tafasoho (Makeang Luar).
Tarian togal diyakini sudah ada sebelum jaman penjajahan. Menurut Maman Jumati (2014), togal adalah tarian kedaerahan "orang Makian" atau suku makian yang secara sisiologi menunjukan identitas suku Makian.
Secara etimologi, kata togal berasal dari kata "toga" berarti jubah, pakian hakim atau para wisudawan, dan"gala", berarti pesta besar. Togal diartikan sebagai suatu kebudayaan yang memiliki makna kebesaran.
Tarian ini dimainkan dengan alat pendukung yaitu, fiyol, gambus, tifa dan suling. Para pemain alat tradisional ini juga tidak sembarangan orang. Mereka bagian dari keluarga yang turun temurun yang sudah memainkan alat-alat ini, semisal fiyol.
Dalam pesta togal, ada satu orang sebagai komando yang memimpin. Ia bertugas memimpin sekaligus melantunkan syair-syair dan pantun dengan bahasa lokal.
Menurut Muhammad (2018) ungkapan bermakna budaya yang digunakan masyarakat Pulau Makian sebagian besar terdiri dari frase, klausa, dan kalimat, serta ungkapan-ungkapan tersebut merupakan cerimanan pola pikir masyarakat tentang nilai-nilai kehidupan.