Ketiga, hoaks gunung meletus serentak
Hoaks jenis ketiga adalah bahwa beerapa gunung api akan meletus serentak. Hoaks ini sempat muncul pada April 2020 lalu. Pembuat hoaks membuat tangkapan layar situs resmi pemerintah dan membuat empat lingkaran untuk menandai gunung yang dikabarkan akan meletus serentak.
Hoaks ini dapat dipatahkan dengan logika ilmiah berikut:
1. Gunung berapi memang beraktivitas tiap hari. Bisa jadi letusan seolah bersamaan karena memang sama-sama sedang aktif. Jadi faktor kebetulan saja.
2. Dapur magma tiap gunung api itu terpisah dari gunung api lain. Meletusnya gunung api tidak serta merta memicu letusan gunung api lain.
Apa itu dapur magma? Kantung magma atau dapur magma adalah ruang bawah tanah besar berisi batuan mencair yang berada di bawah permukaan kerak bumi. Batuan mencair di kamar magma berada pada tekanan yang besar, dan bila mendapat waktu yang cukup dan tekanan dapat mematahkan bebatuan di sekitarnya membuat jalan keluar untuk magma. Jika dapat menemukan jalan keluar ke permukaan, hasilnya adalah letusan gunung berapi.
Cara memantau kondisi gunung api
Lantas bagaimana cara masyarakat memantau kondisi aktual gunung berapi di Indonesia yang diamati PVMBG? Sangat mudah, apalagi di zaman digital ini. Kita ambil contoh situasi terkini Gunung Merapi.
BPPTKG membuat saluran Youtube yang antara lain memuat siaran langsung situasi sekitar kawah Merapi. Alamatnya di sini.
Menurut BPPTKG, data live Merapi masih data mentah yang diambil langsung dari stasiun pemantauan. Data mentah ini akan diolah, ditelaah, dan disimpulkan oleh pengamat dan ahli gunung api di Badan Geologi. Data hasil pengamatan akan dilaporkan setiap pukul 00.00, 06.00, 12.00, dan 18.00 WIB.
Laporan dapat diakses melalui laman magma.esdm.go.id atau melalui aplikasi android MAGMA Indonesia. Saya telah mengunduh aplikasi MAGMA Indonesia. Sangat bagus! Kita bisa memantau status tiap gunung api. Selain itu, ada juga info terkait bencana lain seperti tsunami, gempa, dan tanah longsor.