"Di radio aku dengar lagu kesayanganmu"
Demikian sebagian lirik lagu "Di Radio" yang dipopulerkan Gombloh (1948-1988). Lagu tentang radio bukan hanya dipopulerkan penyanyi bernama asli Soedjarwoto itu.Â
Band asal Yogyakarta, Sheila on 7 juga punya lagu hits bertajuk "Radio". Masih ingat kan liriknya? "Lewat radio aku sampaikan kerinduan yang lama terpendam/Terus mencari biar musim berganti/Radio cerahkan hidupnya/Jika hingga mati ku tak bisa menemukan hatinya."
Radio melintas zaman. Juga di masa sekarang yang serba digital, radio tetap memiliki penggemar setia. Nah, keberadaan radio tentu tak bisa dilepaskan dari kiprah para penyiar radio.
Dalam tulisan kolaborasi ini, kita dapat menyimak kisah unik trio (mantan) penyiar radio yang melukiskan betapa radio melintas zaman. Bagaimana radio berevolusi dari masa ke masa dapat kita telusuri dari balada kisah trio (mantan) penyiar radio cantik berikut ini.
Yang unik lagi, mantan penyiar radio pertama adalah seorang biarawati. Wah bisa juga ya biarawati jadi penyiar radio. Sementara, mantan penyiar radio kedua berkisah tentang keunikan jadi penyiar radio zaman kaset masih berjaya.Â
Kisah ketiga dituturkan oleh penyiar radio masa kini. Dia akan memberi pula kiat karier sebagai penyiar radio zaman kiwari. Wow, lengkap ya. Sudah tidak sabar lagi? Mari kita baca kisah selengkapnya!
I. Balada Suster Penyiar (Suster Maria Monika  SND)
Kebetulan  kami  kenal  dengan seorang  penyiar  senior  dan  direkomendasikan  untuk menghadap pemilik  Radio Pemerintah Daerah RSPD  "Gagak  Rimang " Blora.Â