Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ini 5 Manfaat Mendongeng dan 3 Situs Cerita Anak Gratis

20 November 2020   06:41 Diperbarui: 20 November 2020   13:49 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Waktu kita kecil, mungkin saja kita beruntung sekali boleh mendengarkan dongeng sebelum tidur. Siapa pendongengnya? Biasanya ayah dan atau ibu. Meskipun lelah bekerja, ayah dan atau ibu tetap bersemangat mendongeng di malam hari.

Dengan mendongeng pada anak-anak, ada aneka manfaat yang didapat:

1. Ikatan orang tua dan anak semakin kuat

Semakin intens orang tua dan anak menjalin kebersamaan, semakin kuat pula ikatan orang tua dan anak. Bermain bersama, melewatkan waktu santai, dan juga mendongeng menjadi sarana untuk mempererat ikatan batiniah antara orang tua dan anak.

2. Meningkatkan kosakata anak

Sebuah penelitian tahun 2015 yang dimuat publikasinya dalam Time membuktikan bahwa membacakan dongeng atau cerita pada anak sejak dini mengaktifkan bagian otak yang memungkinkan mereka untuk memahami arti kosakata dan kalimat.

3. Menyiapkan anak untuk memahami bahasa formal

Meskipun bahasa yang digunakan dalam buku dongeng adalah bahasa sederhana, tetap saja bahasa itu cenderung merujuk pada bahasa formal. Ada aturan bahasa yang kurang lebih ditaati para penulis buku atau cerita anak.

Menurut laman ini, membacakan dongeng bermanfaat untuk memperkenalkan bahasa buku, yang berbeda dari bahasa percakapan yang didengar dalam kehidupan sehari-hari.

4. Mendukung keberhasilan belajar anak

Menurut laman pbs.org, semakin banyak kata yang dikenal sewaktu masa kanak-kanak, semakin banyak kata yang akan mereka pelajari. Semakin kuat kemampuan bahasa mereka ketika mereka mencapai taman kanak-kanak, semakin siap mereka untuk dapat membaca. Semakin baik mereka membaca, semakin banyak kemungkinan besar mereka akan lulus dari sekolah menengah. 

Dalam keluarga kami, hal ini terbukti. Anak-anak yang dibiasakan mendengarkan cerita anak dan membaca cerita anak akhirnya meraih prestasi akademik yang baik. 

5. Membiasakan anak mencintai buku dan pustaka

Menurut Jim Trelease, penulis buku laris, The Read-Aloud Handbook, setiap kali kita membacakan cerita pada anak, kita mengirimkan pesan 'rasa bahagia' ke otak anak

Pesan ini berfungsi layaknya iklan yang membuat anak mengaitkan buku dan pustaka dengan 'rasa bahagia'. Dampaknya, anak-anak bertumbuh dengan kecintaan membaca buku dan aneka sumber pustaka.

Menulis sendiri cerita anak, apa kiatnya?

Kita bisa menulis sendiri atau mengarang sendiri cerita untuk anak-anak.  Beberapa panduan dalam membuat cerita atau dongeng anak:

1. Gunakan kata-kata paling sederhana dan kalimat pendek.

2. Fokuskan kisah pada dua atau tiga tokoh saja. 

3. Sisipkan selalu setidaknya satu pesan moral, misalnya: rajin membantu orang tua, suka menolong, toleran, dan bersikap jujur.

4. Bayangkan dalam posisi sebagai anak-anak yang mendengarkan cerita.

5. Pancing minat anak dengan pertanyaan-pertanyaan di dalam kisah.

6. Kita bisa membuat ilustrasi sendiri atau memanfaatkan ilustrasi dari majalah, koran, atau internet.

Tiga situs penyedia dongeng anak gratis

Ternyata tidak selalu harus membeli buku cerita anak. Jika kita tekun mencari, ada beberapa situs penyedia dongeng anak gratis. Tiga di antara situs penyedia dongeng dan cerita anak gratis:

1. IPusnas (Perpustakaan Digital Nasional)

Dok Inspirasiana
Dok Inspirasiana
IPusnas dapat dibaca di komputer maupun di layar ponsel. Ada aplikasi yang bisa diunduh gratis. Koleksi digital IPusnas juga mencakup sejumlah buku anak. 

Seperti layaknya perpustakaan luring, ada sistem tunggu dan sistem pengembalian buku.

2. Letsreadasia

dok Inspirasiana
dok Inspirasiana
Letsreadasia adalah lembaga nirlaba yang bergerak di bidang penyediaan buku bacaan gratis bagi anak-anak di Asia. Ada dua versi yakni versi situs dan versi aplikasi yang bisa diunduh gratis.

Yang paling menarik dari Letsreadasia ini adalah bahwa ada juga buku-buku berbahasa daerah, misalnya bahasa Minangkabau, Bali, Sunda, Batak Toba dalam koleksinya.

Penulis juga bisa menjadi penerjemah dan penyumbang naskah di laman ini. Menarik, bukan?

3. Kompasiana

Wah, ternyata ada juga cukup banya dongeng dan cerita anak di Kompasiana. Bagaimana cara mencarinya? 

1. Ketik saja di mesin pencari internet kata kunci "Kompasiana cerita anak"; "Kompasiana dongeng anak"; "Kompasiana cerita rakyat", dan sebagainya.

Hasil pencarian:

dok Inspirasiana
dok Inspirasiana
2. Masuk ke Kompasiana.com, lalu ketik kata kunci "dongeng"; "cerita anak"; "cerita rakyat" di kolom pencarian Kompasiana.

Ikuti penulis Kompasiana yang kadang atau sering menulis cerita anak. 

Beberapa yang sempat saya daftar antara lain: Dwi Klarasari; Indra Rahadian; EcyEcy; Zahrotul Mujahidah; dongeng bahasa Sunda oleh Hana Marita.

Ada yang ingin menambahkan nama akun sendiri atau akun Kompasianer lain yang hobi nulis cernak dan dongeng dalam daftar ini? Silakan tinggalkan komentar cantik di bawah:)

*

Salam literasi dari Inspirasiana. NB: Artikel ini tidak disponsori pihak mana pun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun