Akhirnya untuk tahun ini acara Kompasianival terlaksana juga, yang mana sebelumnya masih menjadi tanda tanya. Berhubung dengan kondisi negeri yang masih dilanda pandemi.
Pelaksanaannya saja yang ada perbedaan dari sebelumnya, karena memang menyesuaikan kondisi saat ini. Acara tetap dilaksanakan dengan sistem virtual. Seperti halnya kegiatan penting lainnya pelaksanaannya mulai melakukan penyesuaian di masa pandemi.
Hal yang terpenting juga adalah ajang penghargaan kepada para Kompasianer atau Kompasiana Award yang sudah rutin itu akan menjadi daya tarik tersendiri. Terpilih mendapatkan penghargaan Kompasiana Award tentu akan menjadi kebanggaan bagi para Kompasianer.
Selain itu tentu ada keseruan sebagai wujud apresiasi dari sesama para Kompasianer untuk menominasikan Kompasianer favoritnya. Itu bisa juga diri sendiri. Hayo, siapa yang sudah dengan percaya diri mengajukan dirinya?
Sebagai catatan, seluruhnya ada 7 kategori penghargaan dalam ajang K-Awards ini, yakni: Best in Citizen Journalism, Best in Opinion, Best in Fiction, Best in Specific Interest, Kompasianer of The Year 2020, People's Choice, dan Kompasiana Lifetime Achievement 2020, Selengkapnya di sini.
Umumnya kita yang bernama manusia, apalagi masih diliputi keegoan yang masih tinggi dan biasanya menganggap hal ini manusiawi. Tentu saja sangat berharap akan terpilih menjadi salah seorang nominator yang kemudian akan terpilih menjadi yang terfavorit.
Dalam hal ini apalagi merasa dirinya sudah layak. Lah, tiap hari konsisten menulis 10 artikel, rajin silaturahmi dalam wujud berkomentar dan memberi nilai. Apa belum cukup?
Belum lagi tulisannya tiap hari masuk kolom Nilai Tertinggi dan Terpopuler. Masih pula sering kali artikelnya jadi Artikel Utama. Istilahnya merem aja pasti akan masuk nominator.
Terbayang-bayang gelar sudah dalam genggaman. Pidato kemenangan sudah dipersiapkan dengan rapi. Siap-siap memviralkan ke seantero jagat melalui akun media sosial.
Hahaha, seperti sudah pengalaman ya?
Apa yang terjadi? Masuk nominasi pun tidak. Dada rasanya akan meledak. Seketika rencana buruk bermunculan. Pokoknya... Awas ya...