Malaikat menjelaskan bahwa pendeta Haposan adalah hamba Tuhan yang baik, bersikap rendah hati, dan semangat melayani secara total.
"Tetapi ada kesalahan Anda, pak Pendeta," kata malaikat kepadanya.
"Apa itu Malaikat?" tanya Haposan.
"Kesalahan Anda adalah khotbah Anda yang mengatakan agar 'kuasailah bumi dengan segala isinya'. Manusia berhak menguasai bumi dan segala isinya, Anda khotbahkan dengan semangat berapi-api. Akibatnya, jemaat menebangi pohon-pohon di sekitar Danau Toba hingga gundul," kata malaikat itu.
Tidak berhenti sampai di situ, lagi katanya, "Kawasan sekitar Danau Toba gundul, sedimentasi terus menerus terjadi di Danau Toba, hingga terjadi pendangkalan."
Masih berlanjut lagi, kata malaikat itu kepada Haposan, "Anda sebagai pemimpin, sejatinya mengajarkan bahwa alam adalah ciptaan Tuhan yang sempurna, maka manusia bisa menguasainya untuk tujuan menjaga kesempurnaan ciptaan Tuhan itu."
Masih belum berhenti juga, lagi katanya, "Si Parman memang jarang kebaktian ke gereja, tetapi si Parman memuji Tuhan dari hatinya sambil memberi makan ternaknya. Kotoran hewan peliharaannya digunakan untuk memupuk tanaman dan pohon-pohon. Karena pohon-pohon si Parmanlah kampung kalian masih sejuk."
"Tapi malaikat, pengajaran seperti itu tidak saya dapatkan ketika di bangku kuliah," protes Haposan. Kemudian malaikat menjawab, "Karena itulah hampir semuanya dosen Anda ada di lantai satu."
Dianggit oleh Gurgur Manurung untuk Inspirasiana. (Ed: TT)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H