Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku Masih Bocah Saat Itu

3 November 2020   16:45 Diperbarui: 3 November 2020   16:50 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku Masih Bocah Saat Itu

Aku masih bocah saat itu

Seorang wanita menggendongku

Dengan hati-hati ia mengenalkan nama-nama

Mengajariku melihat warna-warna

Memilihkan produk susu mana yang aman

Dan makanan mana yang layak kutelan

Aku masih bocah saat itu

Seorang pria mengajakku berlarian

Dengan hati-hati ia menuntunku melintasi masa-masa

Membekaliku cara mengepal asa

Membebaskanku untuk memilih

Permainan mana yang ingin kucoba

Tapi matanya selalu awas

Dan tak pernah lepas dari melihatku

Lalu kemudian mereka berdua menghilang

Menyisakan banyak pertanyaan

Mengapa aku ditinggalkan?

Nama siapa yang harus kukenang?

Warna apa yang harus kuabadikan?

Jalan mana yang harus kurentangkan?

Dan harapan bagaimana yang semestinya kusemogakan?

Aku masih belum sempat mengerti lebih dalam

Dan tak mampu menjawabnya sendirian

Sebab aku masih bocah saat itu

Banjarmasin, 01 November 2020

Penulis: Ikhlas El Qasr [ed. K71] 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun