Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bumi dan Nirwana dalam Abadi

31 Oktober 2020   12:12 Diperbarui: 31 Oktober 2020   12:25 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bumi Dan Nirwana Dalam Abadi

Bulir air menetes dari atap bumi

Aku menengadah, basah paras ini

Alangkah kaya Sang Ilahi

Buana adalah karya yang hakiki

Payoda begitu indah bercermin pada telaga

Jernih air menelan ancala

Kehidupan bumi dari nirwana

Sinar mentari, hujan, juga oksigen untuk nafas yang kuhela

Seperti sebuah rumah, pondasi kuat tentu atap teguh menaungi

Bumi yang sehat, langit akan indah memayungi

Jangan menyia-nyiakan, bisikku pada sarayu

Permata yang bernama bumi kita jaga selalu

FS, 30 Oktober 2020

Note:
Sarayu = hembusan angin
Payoda = awan
Ancala = gunung

[ed. K71] 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun