4. Modal Ketekunan dan Kesabaran
Penelitian budaya membutuhkan ketekunan dan kesabaran. Seorang peneliti harus mampu menerima dinamika lapangan, termasuk waktu yang tidak menentu untuk wawancara atau proses pengumpulan data.
Tinggal di Kampung Kabor selama penelitian memberikan saya peluang untuk mengalami langsung tradisi Nara Krus, yang dilangsungkan dalam periode empat hingga tujuh malam, tergantung pada adat keluarga.Â
Kedekatan geografis antara lokasi penelitian dan tempat tinggal saya menjadi keuntungan tersendiri dalam memahami budaya secara mendalam.
5. Modal Validasi Data
Validasi data atau cross-check adalah langkah penting dalam menjaga keakuratan hasil penelitian. Proses ini melibatkan verifikasi informasi dari beberapa informan untuk memastikan kesahihan dan konsistensi data.
Dalam penelitian saya, strategi bertanya ulang kepada informan dilakukan dengan hati-hati agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.Â
Hal ini penting karena kesalahan input data dapat berdampak besar, baik saat penulisan laporan maupun saat mendapatkan koreksi dari pembimbing.Â
Triangulasi data, baik melalui wawancara, observasi, maupun dokumen pendukung, menjadi pendekatan yang saya gunakan.
Menjadi peneliti budaya adalah perjalanan yang penuh tantangan namun juga kaya pengalaman. Tradisi Nara Krus mengajarkan saya tentang bagaimana masyarakat Sikka memberikan makna mendalam pada momen-momen transendental seperti kematian.
Sebagai seorang peneliti, rasa ingin tahu, persiapan yang matang, sikap etis, kesabaran, dan validasi data adalah fondasi yang membangun integritas penelitian.Â