Pendidikan Indonesia harus berorientasi pada karya-karya inovatif yang dilandasi kebenaran ilmiah, mampu diuji secara empiris, dan bertanggung jawab secara moral.Â
Selain itu, kurikulum juga harus membekali anak bangsa untuk menghadapi tantangan sosial dan menangkis pengajaran yang menyesatkan.
Kurikulum Eksperimental
Sering kali, tiap pergantian pemimpin membawa pendekatan dan gaya yang berbeda, termasuk dalam hal kurikulum.Â
Dalam konteks Kurikulum Merdeka, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dengan matang:
Kajian Mendalam: Pergantian kurikulum sebaiknya didasarkan pada riset menyeluruh terkait kurikulum sebelumnya, termasuk evaluasi dari masyarakat dan siswa.
Pendapat mereka penting untuk memahami dampak kurikulum terhadap perkembangan mentalitas anak.
Keputusan Rasional, Bukan Sekadar Preferensi: Mengganti kurikulum semata karena selera atau pandangan pribadi menteri adalah langkah yang kurang bijak.Â
Perubahan harus didasari analisis mendalam, bukan sekadar antitesis terhadap Kurikulum Merdeka.
Ada dua alasan yang mendasarinya:
Pertama, berlandaskan Kajian Ilmiah: Perubahan tidak perlu dilakukan hanya karena menteri baru hadir.Â
Setiap pembaruan kurikulum semestinya didasari oleh penelitian ilmiah yang bisa dipertanggungjawabkan.