Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Partisipasi Politik Perempuan, Antara Panggilan dan Harapan

11 September 2024   14:38 Diperbarui: 28 September 2024   17:17 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi-- Demokrasi ramah perempuan. (KOMPAS/HERYUNANTO)

Di dunia yang sering kali ditandai oleh ketegangan dan konflik, kehadiran perempuan membawa harapan akan tatanan baru --- tata kasih, ordo amoris. 

Feminisme, dalam konteks ini, bukan lagi sebuah gerakan eksklusif yang dibatasi oleh batas-batas ideologis, tetapi menjadi simbol global dari harapan dan kasih yang tertata.

Perempuan, dengan kelembutan dan kasih sayang yang menjadi ciri khasnya, hadir sebagai kekuatan yang mungkin mampu meredakan gelombang amarah yang sering kali membara di panggung politik. 

Mereka membawa rona keibuan, kasih yang meneduhkan, dan harapan bahwa politik tidak melulu soal persaingan dan perebutan kekuasaan, melainkan juga soal merawat dan melayani.

Tata kasih ini, barangkali, adalah kunci yang selama ini hilang dalam perdebatan politik yang sering kali panas. 

Kehadiran perempuan dalam politik, diharapkan, akan menjadi titik balik yang menata ulang cara kita memandang kekuasaan, menggesernya dari perebutan kepentingan semata menjadi upaya sungguh-sungguh untuk mewujudkan keadilan (Gerechtigkeit) dengan hati yang penuh kasih.

Salam berbagi, Ino, 11 September 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun