Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Simfoni Batu La Paga: Menguak Harmoni Alam di Balik Bentuk Tak Beraturan

16 Juli 2024   04:17 Diperbarui: 16 Juli 2024   05:16 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lempengan Batu La Paga | Foto: Ino Sigaze.

Reptil pesisir itu memilih mati di sana, tanpa meninggalkan kata-kata. Tapi, batu-batu itu telah sukses mencuri perhatian penulis, agar kematiannya tidak pernah sia-sia. Wahai penulis, jangan berhenti menulis sampai kapan saja. Ada banyak benda-benda alam yang ingin bangkit, seperti momen sejarah lembah tulang dalam visi Yehezkiel. 

Grapsusu di Pantai La Paga | Foto: Ino Sigaze.
Grapsusu di Pantai La Paga | Foto: Ino Sigaze.

Mereka bangkit dari tiupan roh ilahi yang ingin agar tulang-tulang itu hidup dan bicara. Bicara tentang kekuatan roh ilahi yang memberikan kehidupan kepada semesta alam ini.

Melalui tulisan kecil ini, lempengan batu yang seperti tercecer di pesisir itu tampak membuka diri pada momen untuk dibaca dan ditafsir.

Interpretasi penulis bagaimanapun perspektif yang disoroti tetap adalah sebuah abstraksi dari suatu keseluruhan baik itu yang sudah diungkapkan oleh orang lain, maupun yang masih tersembunyi dalam rahim kekayaan bumi dan alam ini. 

Waktu terus berjalan, beribu mata akan memandang objek batu yang sama, namun ketika orang menulis tentangnya, di sana tersingkap kenyataan kekayaan sudut pandang yang lahir dari satu objek yang sama. Semua pasti berbeda dan menarik untuk dicernai sesuai dengan kekayaan indera dan hati yang mampu melihat dari sudut yang berbeda-beda.

Salam berbagi, Ino, 16 Juli 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun