Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Pantai La Paga, Keindahan yang Menggetarkan Jiwa

2 Juli 2024   21:18 Diperbarui: 4 Juli 2024   16:06 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pantai La Paga: Keindahan yang menggetarkan jiwa | Foto: Ino Sigaze.

Keindahan sejati muncul dari harmoni antara kebersamaan dan perbedaan, seperti lumut yang menghiasi batu karang di pantai, menciptakan gambaran kehidupan yang penuh makna. | Ino Sigaze.

Pantai La Paga terletak di wilayah kecamatan Paga, Kabupaten Sikka. Pantai ini belum banyak dikenal orang karena tersembunyi di lekukan pantai yang terpisah dari deretan Paga Beach, menjadikannya permata tersembunyi yang menunggu untuk ditemukan.

Pesona pantai La Paga menawarkan sensasi luar biasa, terutama saat pasang surut datang, mengungkapkan keindahan alam yang mempesona dan memanjakan mata.

Kali ini, saya ingin membedah keindahan pantai La Paga dalam tulisan-tulisan yang akan mempublikasikan area tersembunyi "Watu Ngesu".

Keindahan batu-batu dengan corak yang beragam seolah menyimpan warisan inspirasi yang melampaui batas ruang dan waktu. 

Siapa saja yang menelusuri pantai La Paga akan mengalami momen keheningan ketika berhadapan dengan ukiran tak beraturan bebatuan di sana.

Pantai La Paga hanya berjarak 1 km dari pusat kecamatan Paga. Meskipun dekat, tidak semua orang dapat menikmati keindahannya setiap hari. 

Gelombang yang tidak terduga kadang membuat orang ragu untuk menjelajah hingga inti lapisan batu berhias corak alam penuh rahasia.

Perhatikan sejenak pada gambar di atas: batu karang berwarna hitam dilapisi lumut hijau cerah yang membalutnya. Mengapa lumut-lumut itu hanya tumbuh di sana? 

Lumut hijau yang indah di La Paga | Foto: Ino Sigaze
Lumut hijau yang indah di La Paga | Foto: Ino Sigaze

Lumut hijau menjadi mantel dari karang, dihiasi oleh buah gelombang yang pecah lalu senyap dan meresap di pasir putih.

Momen itu begitu menggetarkan hati saya. Ketika melihat perpaduan elemen alam yang berbeda bersatu dalam waktu yang sama, terlihat sebuah harmoni yang menggetarkan jiwa. 

Wahai alam, mengapa engkau begitu mudah bersatu dengan yang lain untuk membentuk gambaran kehidupan yang harmonis? 

Adakah lumut yang lebih berharga di luar kebersamaannya dengan batu karang di pesisir laut itu? Lumut itu mempesona justru karena perpaduannya yang kontras.

Lumut dan batu karang, ombak dan buih yang dihempaskan gelombang ke tepian, menyibak mata hingga jari-jari saya bergetar untuk menulis tentangnya. 

Keindahan mereka telah menggoda jiwa saya untuk tidak tenang melihat dan menyimpan kenangan. Sampai kapan itu bertahan? Apakah ada momen yang memungkinkan semuanya bisa berulang?

Pantai La Paga adalah simfoni alam yang menunggu untuk ditemukan dan dinikmati, membawa siapa saja yang datang ke sana ke dalam pelukan keindahan yang menggetarkan jiwa.

Di tengah keheningan dan kesendirian, saya merenung tentang harmoni yang terpancar dari setiap sudut pantai ini. 

Harmoni ini bukan hanya antara lumut dan batu karang, atau ombak dan pasir, tetapi juga antara manusia dan alam. 

Di dunia yang sering kali dipenuhi oleh kegelisahan dan perpecahan, pantai La Paga mengajarkan kita tentang kedamaian yang tercipta dari keterhubungan yang dalam.

Batu karang dan lumutnya mengingatkan kita bahwa keindahan sejati muncul dari kebersamaan dan saling melengkapi. Dalam kehidupan, manusia juga membutuhkan satu sama lain untuk menciptakan harmoni.

Tidak ada yang berdiri sendiri; setiap individu adalah bagian dari jaringan yang lebih besar, saling mengisi dan melengkapi.

Pantai La Paga, dengan segala keindahannya, mengundang kita untuk merenungkan kembali hubungan kita dengan alam dan sesama manusia. 

Di sini, saya menemukan bahwa harmoni alam bisa menjadi cerminan ideal untuk harmoni dalam kehidupan manusia. 

Ketika kita belajar dari alam, kita menemukan bahwa kebersamaan dan kerjasama adalah kunci untuk menciptakan dunia yang indah dan penuh kedamaian. 

Pantai ini, dengan segala keajaibannya, bukan hanya sekedar destinasi, tetapi juga sebuah pelajaran tentang kehidupan, harmoni, dan kemanusiaan.

Salam berbagi, Ino, 2 Juli 2024.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun