Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Pantai La Paga, Keindahan yang Menggetarkan Jiwa

2 Juli 2024   21:18 Diperbarui: 4 Juli 2024   16:06 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Momen itu begitu menggetarkan hati saya. Ketika melihat perpaduan elemen alam yang berbeda bersatu dalam waktu yang sama, terlihat sebuah harmoni yang menggetarkan jiwa. 

Wahai alam, mengapa engkau begitu mudah bersatu dengan yang lain untuk membentuk gambaran kehidupan yang harmonis? 

Adakah lumut yang lebih berharga di luar kebersamaannya dengan batu karang di pesisir laut itu? Lumut itu mempesona justru karena perpaduannya yang kontras.

Lumut dan batu karang, ombak dan buih yang dihempaskan gelombang ke tepian, menyibak mata hingga jari-jari saya bergetar untuk menulis tentangnya. 

Keindahan mereka telah menggoda jiwa saya untuk tidak tenang melihat dan menyimpan kenangan. Sampai kapan itu bertahan? Apakah ada momen yang memungkinkan semuanya bisa berulang?

Pantai La Paga adalah simfoni alam yang menunggu untuk ditemukan dan dinikmati, membawa siapa saja yang datang ke sana ke dalam pelukan keindahan yang menggetarkan jiwa.

Di tengah keheningan dan kesendirian, saya merenung tentang harmoni yang terpancar dari setiap sudut pantai ini. 

Harmoni ini bukan hanya antara lumut dan batu karang, atau ombak dan pasir, tetapi juga antara manusia dan alam. 

Di dunia yang sering kali dipenuhi oleh kegelisahan dan perpecahan, pantai La Paga mengajarkan kita tentang kedamaian yang tercipta dari keterhubungan yang dalam.

Batu karang dan lumutnya mengingatkan kita bahwa keindahan sejati muncul dari kebersamaan dan saling melengkapi. Dalam kehidupan, manusia juga membutuhkan satu sama lain untuk menciptakan harmoni.

Tidak ada yang berdiri sendiri; setiap individu adalah bagian dari jaringan yang lebih besar, saling mengisi dan melengkapi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun