1. Berhenti Memberikan Komentar
Baru-baru ini, saya mengalami situasi yang memancing ketidaksabaran setelah mendengar sesuatu. Namun, saat saya masih cukup tenang untuk berpikir, saya memutuskan untuk berhenti berkomentar.Â
Kemampuan untuk membuat jeda dalam berbicara sangat penting agar kita tetap bisa menguasai diri dan mengendalikan tutur kata yang bisa menimbulkan salah paham dan prasangka buruk.
 Jika kita cepat memberikan komentar pada situasi di mana ada prasangka, maka rasa damai akan perlahan-lahan hilang. Lebih baik tetap tenang dan berpikir positif tentang apa yang terjadi di sekitar kita.
2. Pergi ke Tempat Baru untuk Menikmati Alam yang Indah
Trik ini tampak sederhana, tetapi terbukti sangat menolong. Baru-baru ini, dalam situasi yang benar-benar melelahkan dalam berjuang menjadi sabar, saya menikmati keindahan areal persawahan Watuneso dengan panorama senja yang memesona.
Saya berdiri sejenak, menatap bulir-bulir padi yang mulai menua dan merunduk ke bawah. Di sela-sela rundukan padi tua itu terpancar percikan cahaya matahari yang indah, membentuk satu panorama sore yang menakjubkan.Â
Inspirasi gratis datang dari alam, dan hati saya terasa begitu damai setelah menatap bulir-bulir padi yang merunduk tenang di pesisir jalan itu.
Oh, damainya padi-padi ini, mereka tidak pernah membersitkan gambaran kegelisahan meskipun hidup di pesisir jalan tanpa pagar pengaman. Mereka hidup di alam terbuka yang luas, dengan kemungkinan untuk hancur dan rusak.Â