Sementara itu, jika Amin berdiri tegak pada pendirian politis mereka yang ingin merintis jalan perubahan, maka akan menjadi kekuatan oposisi yang menarik.
Sebaliknya akan tidak menarik, jika saja dinamika politik berubah, seperti misalnya antara Anis dan Cak Imin memperoleh tawaran posisi oleh partai pemenang.
Jika peluang itu dimungkinkan, maka kecil kemungkinan bagi Anies untuk bebas menjadi oposisi dengan suara perubahan. Anies pasti akan memilih posisi sambil menyelam minum air meniupkan nafas perubahan dalam perjalanan karyanya.
Apapun kenyataannya, oposisi tidak akan serta merta menjadi pembenci di negeri ini, yang mana bisa merasa nyaman mengkritik dan membully.
Oposisi yang bergengsi mesti dilengkapi dengan alternatif solusi, kebijakan dan pertimbangan yang memadai dengan tetap berlandaskan pada nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa ini.
Keutuhan dan kemajuan bangsa ini tetap mesti diletakan sebagai skala prioritas daripada pesta kemenangan partai. Karena kemenangan partai tidak lebih daripada kepercayaan rakyat yang menuntut pertanggungjawaban saat ini dan nanti.
Salam berbagi, Ino, 1 Maret 2024.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H