Meniti solusi kreatif tidak hanya untuk membahas tantangan pembayaran UKT, pinjaman online, dan perencanaan pendidikan, tetapi juga menyoroti solusi alternatif dan percikan pengalaman dari negara lain | Ino Sigaze.
Percikan isu kali ini sangat menarik dan sekaligus menantang karena masalah pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) sebenarnya bukan hanya masalah di kota Bandung dan kota-kota besar lainnya, melainkan telah menjadi masalah di kebanyakan universitas sampai di pelosok-pelosok tanah air ini.
Oleh karena itu, sudah saatnya isu ini dibuka ke publik agar bisa menjadi polemik yang memikat sekian banyak orang untuk berdiskusi dan mencari solusi sesuai konteks masing-masing.
Tulisan ini mencoba menawarkan alternatif pemikiran terkait tiga hal mendasar, yakni UKT, pinjaman, dan perencanaan. Tiga hal ini sangat penting untuk dibicarakan. Mengapa UKT perlu dibicarakan dalam kaitannya dengan pinjaman dan perencanaan?
Dilema Pihak Universitas antara Latar Belakang Ekonomi dan Kepedulian pada Pendidikan Generasi Muda
Pihak universitas tentu saja saat ini punya dilemanya sendiri. Dilema yang cukup sering dialami adalah soal kemampuan mahasiswa membayar keuangan kuliah di satu sisi.
Sementara itu, pihak universitas adalah orang-orang yang punya kepedulian pada kemajuan pendidikan anak bangsa ini di sisi yang lainnya.
Keprihatinan pada peningkatan sumber daya manusia tidak bisa pernah teratasi tanpa adanya pendidikan. Oleh karena itu, tentu saja sangat penting ketika kita bicara tentang solusi mengatasi pembayaran kuliah tunggal (UKT).
Baik persoalan maupun solusinya tidak bisa begitu saja dengan mudah dilaksanakan saat ini dengan pinjaman online atau apapun semacamnya. Dalam hal ini, dilema itu membutuhkan kebijakan dari otoritas yang lebih tinggi, misalnya dari pemerintah atau dari institusi swasta lainnya.
Dilema yang belum Teratasi dan Persoalan Sosial Anak Kampus
Hiruk pikuk kota dengan tekanan ekonomi yang tidak mudah selalu menyeret sebagian orang kepada dunia kehidupan yang terlarang. Hiburan malam dan praktek-praktek penyimpangan sosial lainnya tidak jarang menjadi pilihan instan mahasiswa-mahasiswi.