Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Rangkuman Refleksi tentang 365 Hari dari 2023

31 Desember 2023   19:50 Diperbarui: 1 Januari 2024   09:52 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rangkuman refleksi tentang 365 hari dari 2023 | Dokumen pribadi oleh Ino Sigaze.

Di penghujung tahun 2023 kita berkumpul bersama teman-teman dan keluarga tidak lain hanya untuk melepaskan saat-saat terakhir 2023 secara bersama. 

Sebagian dari kita mungkin terlalu sulit untuk melepaskannya karena ternyata tahun 2023 punya cerita indah yang tak terlupakan.

Ada perjumpaan baru dengan orang-orang yang tidak pernah kita kenal sebelumnya. Hampir seperti sebuah kebetulan perjumpaan itu terjadi. Semuanya terjadi dalam rentang hari 365 hingga saat ini.

Ada banyak detail kisah yang masih terngiang di pikiran dan hati. Ada catatan-catatan lepas yang tidak lengkap lebih-lebih tentang waktu menit dan detik. Semuanya benar-benar akan berlalu tanpa koreksi dan peduli.

Ada fajar yang menyingsing begitu indah di pagi hari, tapi tak ada puisi yang menjadi bingkai cahayanya setiap hari. Tak semua bisa mengerti bahwa fajar dan puisi itu partner literasi sastrawi.

Keluh dan lirih sepanjang tahun cuma tentang panas yang membara dan membakar kulit. Petani-petani mengeluh dan sesekali protes tanpa tahu kepada siapa mereka harus menuding.

Kenapa panas panjang seperti ini? Apakah ini hukuman, ketika begitu banyak manusia tidak punya waktu lagi untuk menatap Penciptanya di langit yang tinggi dan di bumi ini.

Jeritan panas kini sudah menjadi tangisan global manusia, binatang dan tumbuhan di mana-mana. Semua terasa seperti terbakar karena matahari dengan suhu tinggi setiap hari.

Matahari ternyata tidak bisa kompromi dan bahkan tuli. Tak peduli jeritan dan tangisan penghuni bumi. Ia bercaya dalam rotasi yang berulang selama 365 hari.

Para ahli ingin membuat terobosan dengan membangun pembungkus bumi, tapi semua tidak tahu kapan itu semua bisa terjadi. Keluhan selama 365 hari ternyata tidak bisa mengubah rotasi tata surya di langit.

Manusia.....hanya bisa menulis dan berbagi tentang emosi dan keterbatasan selama 365 hari.

Itu kenyataan yang tidak bisa diubah selain pasrah pada kehendak Dia yang mengubah. Hanya Dia yang bisa mengubah panas menjadi teduh dan sejuk. Hanya Dia yang bisa mengubah terik menjadi hujan rintik-rintik. Hanya Dia yang bisa mengubah segala yang mustahil.

Tak lupa kami daraskan hari ini bahwa tahun 2023 ditandai dengan pecahnya perang Israel-Palestina. Letusan perang yang begitu sensitif sering salah tafsir. Polemik hingga politisasi tanpa kritik lumrah terjadi tahun ini. Anti sana sini, sorak sorai terdengar di media sosial dewasa ini.

Tak hanya soal itu, stunting kini jadi konsumsi publik. Ramai-ramai orang bicara stunting dan tinggalkan pertanyaan: kapan saya bisa memberi bagi yang stunting?

Waktu dan kesempatan peduli di tahun 2023 ini sudah nyaris hembuskan nafas terakhir. Kata.... tinggalkan kata tanpa bukti dan realisasi. Dunia terlalu egois bagi mereka yang stunting. Tuhan justru murah hati kepada semuanyanya.

Bunyi petasan terdengan menggelegar sana sini, tak pusing berapa biaya yang habis dalam semenit. Di sana ada yang lapar dan menangis mengais nasib, tak peduli, yang penting hari ini perlu diakhiri dengan bunyi. 

Pikiran egois manusia dewasa ini. Tong kosong nyaring bunyinya berkali-kali.

Tak hanya itu lukisan cerita kita di tahun 2023 ini. Ada pesta demokrasi yang mengusung pasangan masing-masing dengan sejumlah janji, entah sekedar janji atau akan terpenuhi. Semua menggelisahkan hati rakyat kecil saat ini.

Indonesia di masa transisi. Peralihan waktu dan tampuk pemimpin yang lumrah melalui proses-proses yang jujur dan adil. Survei elektabilitas berganti posisi sesuai pernyataan-pernyataan politis di panggung debat kemarin.

Tak menyangka Gibran Rakabuming Raka jadi terfavorit di kalangan kaum milenial yang punya potensi kuasai digitalisasi. Joget dan nyanyi berhasil menepis benci antara kecebong dan kampret di pemilu yang kemarin.

Masa lalu dengan jejak bencinya berhasil ditepis sebagai bukti kecerdasan emosi rakyat saat ini. Menjadi kritis bukan lagi milik kaum akademisi, tapi rakyat sendiri yang telah belajar bermain hati.

Mereka semakin hati-hati, tapi juga punya rasa peduli. Peduli dan berbagi tak selamanya berupa yang fisik, tapi doa, niat suci dan menjadi pendengar yang baik mungkin akan menjadi pilihan  pertama anak-anak dewasa ini.

2023 tinggal cerita dan bingkisan kenangan yang berlembar-lembar dan tidak tahu kapan bisa dibuka kembali. Tak perlu heran dan sesali bahwa literasi kehidupan punya daya yang menghembuskan nafas bagi yang mati.

2023 itu fase hidup dan mau tidak mau dipelajari dan dikenang sebagai bekal sejarah yang berguna bagi masa depan mulai dari saat ini.

Dari jejak refleksi itulah datang solusi kritis untuk menata masa depan yang lebih baik lagi tanpa larut dalam penyesalan dan tangisan sakit hati.

Yang lalu biarlah berlalu dan disyukuri, tataplah langit hari ini dan nanti. Semuanya ternyata selalu baru dari hari ke hari. Jangan lupa buatkan dokumentasi dari tulisan kecil. Sehari satu bait kebijakan hati yang tertulis itu jauh lebih berarti daripada tidak sama sekali.

Aku biarkan kamu pergi karena sudah bersamamu 365 hari. Aku masih punya janji menulis sebuah buku dengan jumlah 365 halaman sebagai bukti bahwa setiap hari aku selalu berjumpa dengan hari.

Hari yang punya cerita dan inspirasi untuk ditulis adalah 365 hari.

Salam berbagi, Ino, 31 Desember 2023.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun