Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Rangkuman Refleksi tentang 365 Hari dari 2023

31 Desember 2023   19:50 Diperbarui: 1 Januari 2024   09:52 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rangkuman refleksi tentang 365 hari dari 2023 | Dokumen pribadi oleh Ino Sigaze.

Manusia.....hanya bisa menulis dan berbagi tentang emosi dan keterbatasan selama 365 hari.

Itu kenyataan yang tidak bisa diubah selain pasrah pada kehendak Dia yang mengubah. Hanya Dia yang bisa mengubah panas menjadi teduh dan sejuk. Hanya Dia yang bisa mengubah terik menjadi hujan rintik-rintik. Hanya Dia yang bisa mengubah segala yang mustahil.

Tak lupa kami daraskan hari ini bahwa tahun 2023 ditandai dengan pecahnya perang Israel-Palestina. Letusan perang yang begitu sensitif sering salah tafsir. Polemik hingga politisasi tanpa kritik lumrah terjadi tahun ini. Anti sana sini, sorak sorai terdengar di media sosial dewasa ini.

Tak hanya soal itu, stunting kini jadi konsumsi publik. Ramai-ramai orang bicara stunting dan tinggalkan pertanyaan: kapan saya bisa memberi bagi yang stunting?

Waktu dan kesempatan peduli di tahun 2023 ini sudah nyaris hembuskan nafas terakhir. Kata.... tinggalkan kata tanpa bukti dan realisasi. Dunia terlalu egois bagi mereka yang stunting. Tuhan justru murah hati kepada semuanyanya.

Bunyi petasan terdengan menggelegar sana sini, tak pusing berapa biaya yang habis dalam semenit. Di sana ada yang lapar dan menangis mengais nasib, tak peduli, yang penting hari ini perlu diakhiri dengan bunyi. 

Pikiran egois manusia dewasa ini. Tong kosong nyaring bunyinya berkali-kali.

Tak hanya itu lukisan cerita kita di tahun 2023 ini. Ada pesta demokrasi yang mengusung pasangan masing-masing dengan sejumlah janji, entah sekedar janji atau akan terpenuhi. Semua menggelisahkan hati rakyat kecil saat ini.

Indonesia di masa transisi. Peralihan waktu dan tampuk pemimpin yang lumrah melalui proses-proses yang jujur dan adil. Survei elektabilitas berganti posisi sesuai pernyataan-pernyataan politis di panggung debat kemarin.

Tak menyangka Gibran Rakabuming Raka jadi terfavorit di kalangan kaum milenial yang punya potensi kuasai digitalisasi. Joget dan nyanyi berhasil menepis benci antara kecebong dan kampret di pemilu yang kemarin.

Masa lalu dengan jejak bencinya berhasil ditepis sebagai bukti kecerdasan emosi rakyat saat ini. Menjadi kritis bukan lagi milik kaum akademisi, tapi rakyat sendiri yang telah belajar bermain hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun