Kehormatan seseorang bukan karena ia diterima di suatu tempat, tetapi karena ia pribadi yang aktif dan partisipatif | Ino Sigaze.
Momen puncak pesta demokrasi semakin dekat. Persiapan seperti apa yang sudah dilakukan menjelang Pemilu 2024? Pertanyaan seperti itu wajar diajukan, karena tidak mungkin sebuah pesta besar bisa dirayakan dengan baik tanpa adanya persiapan yang matang dan tanpa adanya partisipasi banyak orang.
Partisipasi rakyat Indonesia merupakan kunci kesuksesan dari Pemilu kapan saja, dan tentunya Pemilu 2024 ini. Masuk akal juga bahwa sorotan terkait partisipasi rakyat menjadi petugas KPPS dibicarakan sekarang.
Petugas KPPS merupakan elemen penting yang memperlancar urusan pesta di seluruh pelosok tanah air kita. Bisa dibayangkan bagaimana pesatnya demokrasi kita tanpa partisipasi banyak orang untuk terlibat dalam tugas-tugas praktis dari momen penting itu.
Tulisan ini mencoba mengkaji konteks kelemahan gairah partisipasi rakyat menjadi petugas KPPS dengan mencoba mensinkronisasikan dengan gagasan partisipasi dari Gabriel Marcel.
Gabriel Marcel dan Gagasan Partisipasinya
Ulasan ini bukan ulasan filosofis yang mencoba menampilkan semua konsep filosofis Gabriel Marcel, melainkan lebih fokus menyoroti gagasan penting Gabriel Marcel tentang partisipasi.
Dalam salah satu esainya, Gabriel menulis, "Yet, Marcel does not call on the participative subject to be reflective for receptivity's sake. Rather, the self cannot fully understand the existential position without orienting itself to something other than the self."
Atau "Namun, Marcel tidak menyerukan agar subjek partisipatif bersifat reflektif demi penerimaan. Sebaliknya, diri tidak dapat sepenuhnya memahami posisi eksistensial tanpa mengorientasikan dirinya pada sesuatu selain diri.
Dari pernyataan Gabriel Marcel itu, bisa dilihat beberapa gagasan yang perlu digarisbawahi terkait konteks kelemahan gairah partisipasi menjadi petugas KPPS:
Pertama, Gabriel menyebut siapa saja yang aktif terlibat sebagai subjek.Â
Dalam kaitan dengan konteks Pemilu, sebenarnya adalah suatu kehormatan luar biasa di mata Gabriel bagi mereka yang mau menjadi petugas KPPS.