Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Natal Itu Bukan Saja Soal Makanan, tapi Juga Soal 3 Hal Ini

23 Desember 2023   18:29 Diperbarui: 24 Desember 2023   20:55 718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi merayakan Natal bersama keluarga. Sumber: Shutterstock/Yuganov Konstantin via Kompas.com

Dapat dilihat dalam teks aslinya bahwa "ἐστιν" adalah kata kerja "adalah" yang seharusnya jelas dan tegas. Lihat dalam terjemahan bahasa Indonesia, unsur definitifnya tidak begitu tampak. 

Tanpa pernyataan definitif, orang dapat salah mengerti hal yang pokok dan yang tidak penting, bahkan bisa terbalik. Oleh karena itu, penting untuk menyampaikan pernyataan definitif.

Hal yang sama berlaku untuk konteks Natal. Pada dasarnya, Natal bukan hanya tentang makanan dan minuman, melainkan tentang pemenuhan janji dan ramalan dalam Perjanjian Lama.

Natal tidak hanya berkaitan dengan makanan dan minuman, tetapi lebih kepada kedatangan Dia yang disebut sebagai Immanuel atau Allah beserta kita. 

Dia adalah Sabda yang menjadi manusia, menyamai kita kecuali dalam dosa, lalu membebaskan dan menyelamatkan manusia.

Natal bukan saja soal makanan, tapi soal 3 hal ini | Liputan6.com
Natal bukan saja soal makanan, tapi soal 3 hal ini | Liputan6.com

Natal dan Budaya Eropa

Meskipun begitu, dalam banyak budaya, perayaan Natal tidak bisa dipisahkan dari makanan dan minuman. Di Eropa, misalnya, suasana pasar Natal dan perayaan selalu dikaitkan dengan makanan dan minuman. 

Apakah itu salah secara teologis? Tentu saja, berbeda-beda tergantung pada landasan dan alasan masing-masing.

Natal memang perlu dirayakan dengan makanan dan minuman sebagai bentuk perayaan perjumpaan dan kebersamaan dengan keluarga dan teman-teman, penuh sukacita. 

Tradisi berbagi kado, coklat, dan makan malam bersama dengan tata meja istimewa bagi sebagian orang dalam budaya tertentu adalah sesuatu yang tidak terpisahkan dari cerita Natal yang telah menjadi budaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun