Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Suara Ibu: Kunci Identitas dan Kenangan yang Abadi

23 Desember 2023   05:31 Diperbarui: 28 Desember 2023   20:29 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

Ia mengenal setiap anak dan cucunya dengan ciri khasnya masing-masing, bukan hanya dari penampilan seperti kisah-kisah lama. Ia mengenal suara anak dan cucu.

Ini sungguh luar biasa. Meskipun tiga tahun tidak pernah bertemu, dengan tubuh yang hanya dapat dilihat setengah bagian dari mata yang mulai kabur, ia perlahan-lahan buta, tetapi rindu ingin melihat anak dan cucu tetap ada.

Ketika saya mengatakan "Ine atau ibu," matanya menatapku dan bertanya, "Kamu sudah datang?" Tidak yakin dengan itu, saya mencoba bertanya sekali lagi, "Siapa yang ine maksud dengan „kamu“?"

Ia tersenyum, "Ya, kamu adalah anakku yang paling jauh." Itu adalah jawaban dari ibuku. Aku merangkul ibuku. Mengapa ibu mengenal suaraku? Jawabannya singkat, "Ya, kamu adalah anakku."

Kedekatan ibu dan anak memang tidak dapat dipisahkan oleh ruang dan waktu. Buta dan pikun bukanlah alasan untuk tidak mengenal anak dan cucu.

Dari suara, ia mengenal anak dan cucu. Suara, bagi sang ibu, adalah identitas. Suara yang sudah direkamnya sejak dalam kandungan masih tersimpan dalam memori sang ibu.

Memori kasih sayang dengan letupan suara khas seakan menjadi kunci pembuka komunikasi dengan sang ibu.

Ibu, mengapa ibu tidak mengatakan pada dunia sejak dulu bahwa dari suaramu kita dapat mengenali segalanya?

***

Saya ingat kisah lucu pada tahun 2012 lalu, ketika seorang teman mendapatkan kiriman koper-koper kosong. Semua koper itu terkunci dengan barisan nomor yang sudah diacak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun