Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Suara Ibu: Kunci Identitas dan Kenangan yang Abadi

23 Desember 2023   05:31 Diperbarui: 28 Desember 2023   20:29 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, mengapa kenangan itu masih utuh tersimpan dalam benakku? Ibu waktu itu tidak pikun. Ia rupanya menyimpan cita-cita bisu, bahwa suatu saat anaknya akan memiliki buku dan menulis buku.

Itu adalah pelajaran tersembunyi yang menjadi terang saat saya bertanya mengapa saya perlu menulis tentang ibu. Sejarah menulis kembali terhubung dengan simbol-simbol masa kecil.

Ketika sang ibu menjadi buta, ia meninggalkan harapan pada anaknya yang bisa melihat lebih jauh dari paruh waktu yang tidak terhitung.

***

Ibu menjunjung bakul bekal untuk masa depan anak cucu. Pernah suatu waktu ibu menunjukkan kepalanya yang seakan tergores beban karena terlalu sering menanggung beban.

Ingin menangis dan mempertanyakan mengapa ibu harus melakukannya. Ketika sang ibu buta, ia tidak lagi bisa melihat goresan beban pada kepala dan bahunya.

Ia hanya bisa berkeluh dalam bayangan mimpi perubahan pada anak dan cucu. Biarlah bebanku menjadi cambuk, agar kalian dapat memikulnya dengan lebih ringan.

Ini adalah petuah bisu dari ibu. Sang ibu begitu total memberi pelajaran hidup bukan hanya dengan kata-kata, tetapi juga dengan tindakan nyata.

"Aku seperti ini, agar kamu tidak pernah seperti itu." Itu adalah petuah tanpa kata-kata dari sang ibu yang hidup jauh dari kemajuan ilmu pengetahuan saat itu.

Ia tidak bisa membaca buku, tapi ia bisa membuka halaman baru buku kehidupan dan masa depan bagi anak-anak dan cucunya.

Apa yang tetap melekat dalam ingatan sang ibu yang sudah menjadi buta dan pikun? Ingatan sang ibu bukan lagi tentang fisik dan rupa yang bisa berubah seiring waktu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun