Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mengenal Sinyal Tindakan KDRT di Era Digital dan Alternatif Solusinya

16 Desember 2023   20:59 Diperbarui: 18 Desember 2023   12:36 876
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pertengkaran menjadi awal Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT). Sumber: Shutterstock via kompas.com

Ketahui sinyal KDRT, kenali era digital, dan temukan solusi alternatif untuk membawa cahaya harmoni rumah tangga | Ino Sigaze.

Sorotan tema tentang kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) mencuat ke permukaan media dengan sejumlah pertanyaan yang perlu dijawab bersama.

KDRT bukan lagi fenomena baru, hanya cara publik menanggapi persoalan tersebut dalam konteks kemajuan teknologi media sosial saat ini terasa lebih menggelitik.

Bagaimanapun, media sosial bisa menjadi sangat potensial sebagai elemen yang memengaruhi KDRT dan juga memungkinkan orang mengenal sinyal tindakan KDRT.

Tidak heran lagi bahwa zaman ini, media sosial menjadi wadah curahan hati, kekecewaan, dan segala persoalan, bahkan segala hal yang privat pun ditumpahkan pada medsos.

Tulisan ini mencoba membahas bagaimana orang mengenal sinyal tindakan KDRT dan solusi alternatif yang perlu ditempuh. Ada beberapa cara mengenal sinyal tindakan KDRT:

1. Sinyal KDRT dikenal melalui wajah anak

Publik Indonesia tentu saja mengenal film NKCTHI (Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini). Bumbu konflik dalam keluarga bisa dikenal dari reaksi fisik yang muncul pada anak-anak.

Setiap konflik yang terjadi selalu meninggalkan jejak ingatan yang kuat pada setiap anak, bahkan pada saat-saat itu ingatan itu datang kembali seperti suatu pengulangan yang tidak bisa dihindari.

Setiap pengulangan kenangan konflik itu secara langsung memengaruhi anak secara psikologis. Sinyal yang langsung ditangkap oleh setiap orang yang mengamati topik KDRT tentu saja pada anak-anak yang terlihat tidak fokus pada apa yang sedang dibicarakan.

Konsentrasi pikiran mereka akan disedot kepada ingatan (erinnerung) konfliknya, dan hal itu selalu memeras energi ingatan seseorang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun